Pemilih Gen Z Diminta Ketahui Tahapan dan Jadwal Pilkada 2024

Jakarta – Pada Senin (20/05/2024), Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional (UPNVJ) “Veteran” Jakarta, Musa Maliki, Ph.Z” 3.

Dalam pidatonya, Moses menekankan pentingnya partisipasi politik Generasi Z dalam pemilu daerah mendatang, mengingat bahwa generasi Z merupakan pemilih pemula dalam jumlah besar.

Pembicara pada seminar tersebut adalah Restu Rahmawati, S.S.O.S., M.A., Koordinator Program Pascasarjana Ilmu Politik; Muntazimah Nasution, Chief Financial Officer, Lembaga Survei Indodata; Pemimpin Redaksi OKZONE M. Budi Santosa, M.I.Com; Anggota Bawaslu Kota Jakarta Selatan Tahun 2023-2028 Andi Maulana, S.E., M.H.; dan Dr. Syahrul Salam, S.P.D., M.S.I., Direktur Lembaga Kajian Strategis Indonesia (LPKSI).

Baca juga:

Dalam pemaparannya, M. Budi Sentosa menjelaskan tentang peran media dalam kaitannya dengan Gen Z. Menurutnya, media online merupakan sarana utama memperoleh informasi bagi Gen Z, sehingga diperlukan pendekatan lain untuk mengedukasi mereka tentang pentingnya partisipasi dalam kehidupan. 2024. Pilkada.

Budi mengatakan: “Kita perlu mengetahui apa yang diinginkan Generasi Z ketika mencari informasi. Oleh karena itu, kita perlu melakukan pendekatan lain untuk mendidik Generasi Z agar dapat berpartisipasi dalam pemilu/pilkada.”

Lebih lanjut Budi juga menekankan pentingnya pemilih rasional yang mengetahui bahwa suaranya menentukan masa depan daerah dan negara. Ia menekankan perlunya memahami langkah-langkah PILCADA yang juga mencakup mekanisme pengajuan gugatan jika ada dugaan penipuan.

“Pemilih yang rasional adalah mereka yang memahami bahwa suaranya menentukan masa depan. Kita juga perlu memahami langkah-langkah Pilkada dan mekanisme protes jika terjadi kecurangan,” ujarnya.

Andi Maulana dari Bawaslu Jakarta Selatan mengatakan, edukasi mengenai tahapan Pilkada sangat penting bagi Gen Z. “Gen Z perlu memahami tahapan bagaimana Pilkada berjalan, sehingga perlu adanya edukasi kepada Gen Z yang sebagian besar merupakan pemilih pemula,” kata Andy.

Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 1,6 juta pemilih pemula di Jakarta saja, yang menunjukkan seberapa besar pengaruh Gen Z terhadap masa depan demokrasi Indonesia.

Dennis Tri Saputra Wahidin, dosen FISIP UPNVJ dan direktur Indodata, menekankan perlunya pendekatan berbasis data untuk mendidik pemilih muda. Memahami pola perilaku dan preferensi informasi Gen Z melalui data dapat membantu merancang strategi pendidikan yang lebih efektif, katanya.

“Dengan pendekatan data-driven, kita dapat lebih memahami pola perilaku Gen Z dan merancang strategi pendidikan yang tepat sasaran,” jelas Dennis.

Tujuan dari seminar ini adalah untuk meningkatkan literasi politik generasi Z agar menjadi pemilih cerdas yang berpartisipasi aktif dalam pilkada tahun 2024. Pendidikan politik yang baik diharapkan dapat mendorong mereka mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan bukan penipuan. atau kebijakan moneter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *