Perjalanan Karier Presiden Iran Ebrahim Raisi yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

TEHERAN – Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal pada Senin pagi (20/05/2024) setelah helikopter yang ia dan pejabat senior lainnya tumpangi jatuh dan jatuh di provinsi timur Azerbaijan. Helikopter tersebut dinyatakan hilang pada Minggu (19/5/2024) malam dan sejumlah tim penyelamat serta drone telah dikerahkan untuk mencari sisa-sisa helikopter tersebut.

Mendiang presiden Iran, Ebrahim Raisi, dikenal sebagai ahli hukum dan tokoh agama. Pemimpin politik berusia 63 tahun ini lahir pada 14 Desember 1960 di Masyhad dan dianggap sebagai penerus Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, otoritas tertinggi Iran.

Awal karirnya dimulai setelah revolusi tahun 1979, tepatnya pada tahun 1981 Raisi diangkat menjadi jaksa agung Karaj, pinggiran kota Teheran. Karirnya sebagai Jaksa Agung berjalan baik hingga diangkat menjadi Wakil Jaksa Teheran pada tahun 1985.

Raisi adalah bagian dari komite beranggotakan empat orang yang pemimpin revolusioner Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini menjatuhkan hukuman mati kepada lawan rezim yang dipenjara pada tahun 1988. Mengutip Anadolu Ajansi, Raisi mengalami promosi jabatan negara setelah Khomenei digantikan oleh Ali Khamenei So. Ia menjabat sebagai Jaksa Agung Teheran dari tahun 1989 hingga 1994.

Pada tahun 1994, Raisi menjabat sebagai presiden Organisasi Inspeksi Negara selama sepuluh tahun. Berlanjut pada tahun 2004, Raisi diangkat menjadi Wakil Presiden Pertama Kehakiman hingga tahun 2014 diangkat menjadi Jaksa Agung Iran. Khamenei menunjuk Raisi sebagai kepala Kuil dan Yayasan Imam Reza di Masyhad pada tahun 2016.

Setelah menimba pengalaman di dunia kejaksaan, Raisi akhirnya mencoba mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2017. Pilpres ini digelar pada 19 Mei 2017 dengan presiden petahana, Hassan Rouhani.

Tak berhenti sampai disitu, Raisi kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2021. Pemilu berlangsung pada 18 Juni 2021 dan dimenangkan oleh Raisi yang memperoleh 62% suara. Kemenangan Raisi pada pemilu 2021 akan menjadikannya presiden kedelapan Iran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *