Perkuat Moderasi Beragama, Kemenag Kampanyekan Teologi Lingkungan

JAKARTA – Persatuan Penyuluh Keagamaan Republik Indonesia (IPARI) merayakan Hari Lahir (Harlah) yang ke-1 dengan kampanye penanaman satu juta pohon, tolak literasi teologi plastik dan lingkungan oleh para penyuluh agama di seluruh Indonesia.

Harla yang mengangkat tema “Merawat Bumi, Memperkuat Netralitas” ini terletak di kawasan hutan mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta Barat.

Ahmad Sayadi, Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, mengatakan tema yang diangkat meliputi tiga kegiatan, pertama kampanye edukasi bahwa penanaman pohon merupakan kegiatan penting untuk menjaga lingkungan.

“Penanaman satu juta pohon di seluruh Indonesia merupakan tindakan nyata sekaligus menjaga dan merawat bumi, terkadang sudah lebih dari satu juta pohon yang ditanam oleh para penyuluh di seluruh Indonesia,” ujarnya, Kamis (30/5/2024). . .

Kegiatan kedua, gerakan nol plastik dan teologi lingkungan, merupakan korelasi yang menghubungkan konsep agama dan lingkungan, ujarnya. “Ada fungsi keindahan, ada juga fungsi kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Zayadi berpesan agar IPARI sebagai mitra strategis Kementerian Agama harus menjadi organisasi profesi yang mampu menjangkau seluruh masyarakat dengan literasi dan pendidikan.

Ia berharap seluruh pengurus menghadirkan IPARI sebagai organisasi yang bisa sejajar dengan PGRI, IDI, IDAI dan organisasi profesi lainnya.

“Kami optimis IPARI dapat memaksimalkan dan menciptakan legacy (kebijakan) sebanyak-banyaknya, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas kelembagaan IPARI serta edukasi masyarakat lebih lanjut,” tutupnya.

Sekretaris Jenderal IPARI Elvi Anita Afandi menambahkan, IPARI yang diluncurkan pada 26 Mei 2023 tidak hanya fokus pada kegiatan sosial keagamaan, tetapi juga pengembangan lingkungan hidup sebagai bagian dari ekosistem manusia.

“Penasehat agama mempunyai fungsi yang unik, tidak hanya membimbing kegiatan dan pengembangan keagamaan. “Karena ada kata ‘pembangunan’, maka maknanya sangat luas, seperti intervensi terhadap permasalahan lingkungan hidup dari sudut pandang agama,” jelasnya.

Kampanye penanaman sejuta pohon diawali dengan memberikan bimbingan edukasi atau konsultasi kepada masyarakat secara tatap muka atau melalui media sosial mengenai filosofi pentingnya menanam pohon.

Sedangkan Gerakan Nol Plastik merupakan bagian dari komitmen pengurangan sampah plastik dan IPARI juga telah mencanangkan kampanye Nol Plastik. Perusahaan mendorong seluruh anggota organisasi dan masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan bahan ramah lingkungan, kemudian membersihkan sampah dan membuangnya.

Selain kerja nyata, IPARI juga melakukan kegiatan literasi teologi lingkungan. Kegiatan dapat berupa seminar, workshop, focus group Discussion dan topik serupa: Teologi Lingkungan dalam Perspektif Agama-Agama di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *