Perkuat Riset, BRIN Jadi Tuan Rumah Pertemuan Antarpemerintah se-Asia Pasifik

JAKARTA – Asia-Pacific Network for Global Change Research (APN) merupakan jaringan yang melibatkan pemerintah, lembaga penelitian, ilmuwan, dan praktisi di 22 negara anggota. Pada tahun 2022, APN telah menyelesaikan 24 proyek penelitian dan memiliki lebih dari 7.600 kontributor interdisipliner dan interdisipliner.

Visi APN adalah komunitas Asia-Pasifik yang dinamis dan responsif terhadap perubahan dan keberlanjutan global, melalui penelitian yang inovatif dan transdisipliner. serta kegiatan peningkatan kapasitas yang mendukung pengembangan dan implementasi kebijakan. Selain itu juga meningkatkan peran organisasi masyarakat sipil dan swasta.

“Beberapa kegiatan inti APN adalah penelitian regional, pengembangan kapasitas, dan hubungan ilmu pengetahuan-kebijakan,” kata Mego Pinadito, Wakil Presiden Kebijakan Pembangunan BRIN.

Dijelaskannya, APN memiliki berbagai program seperti Collaborative Regional Research (CRRP).

“APN mempromosikan penelitian regional yang berpotensi mengubah pemahaman bersama mengenai perubahan global dan dampaknya, berkontribusi terhadap dasar ilmiah yang kuat untuk pengambilan kebijakan di bidang yang terkena dampak perubahan global,” jelas Mego.

Misalnya, Peningkatan Strategi Prediksi dan Adaptasi Iklim di Asia Tenggara melalui Data Resolusi Tinggi dan Proyek Penelitian Bersama adalah penelitian berdasarkan data citra satelit resolusi tinggi (5 km) yang mencakup Mekong, Mindanao, Pulau Jawa, dan Analisis Pulau. dari Malaysia. . Penelitian ini meningkatkan kemampuan memprediksi dan mengelola fenomena cuaca ekstrem.

“Proyek ini akan bermanfaat bagi Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam dengan menyediakan kumpulan data yang mendukung pengembangan kebijakan, ketahanan, dan strategi adaptasi,” kata Megu.

Lanjutnya, peningkatan kapasitas ditujukan untuk meningkatkan kapasitas ilmuwan, pengambil kebijakan, dan praktisi dalam mengevaluasi isu-isu perubahan global. Juga menjajaki pilihan-pilihan pemecahan masalah untuk mencapai keberlanjutan.

Melalui program CAPaABLE, APN mendukung kegiatan yang membangun kapasitas di tingkat individu, organisasi, dan sistem.

Dalam hal keterkaitan sains-kebijakan, APN bekerja sama dengan pemerintah, tim proyek, dan organisasi mitra internasional untuk mengembangkan produk pengetahuan yang relevan dengan kebijakan, dan menciptakan lingkungan yang mendorong interaksi sains-kebijakan.

Acara ini terbagi dalam beberapa sesi, yaitu sesi komite, sesi antar pemerintah, sesi subkomite regional, dan sesi poster.

Dalam pertemuan antar pemerintah ini, beberapa pertemuan interaktif telah dilakukan. Diantaranya, Indonesia akan membahas “perubahan iklim, ketahanan bencana, dan permasalahan lingkungan di wilayah pesisir.” Permasalahan ini sangat relevan bagi Indonesia dan Asia Tenggara yang sangat rentan terhadap bencana iklim dan permasalahan lingkungan hidup, khususnya di wilayah pesisir.

“Pertemuan ini dapat menjadi peluang untuk memperkuat dan memperluas jaringan para peneliti di BRIN dan di Indonesia, khususnya di bidang lingkungan hidup, iklim, dan isu lainnya,” kata Mago.

Selain itu, sesi interaktif akan diisi dengan peluncuran buku APN, Adaptasi Perubahan Iklim, Pengurangan Resiko Bencana, dan Kerugian dan Kerusakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *