Jakarta – Pada Minggu (19/5/2024), helikopter yang ditumpanginya jatuh akibat kabut tebal saat mengangkut Presiden Iran, Ibrahim Raisi, melintasi gunung. Puing-puing helikopter yang membawa Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdullahian ditemukan pada Senin pagi.
Namun jika tidak ada satu pun penumpang helikopter yang selamat, itu menjadi kabar duka bagi masyarakat Iran. Sehari setelah kejadian tersebut, Kedutaan Besar Iran di Indonesia merilis pernyataan resmi yang dikirimkan ke media, termasuk newfictionwriters.com.
Berikut rincian lengkap Kedutaan Besar Iran di Indonesia.
Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Indonesia mengumumkan dengan duka dan duka yang mendalam bahwa pada tanggal 19 Mei 2024, Yang Mulia Ayatollah SEED Ibrahim Raisi dari Republik Islam Iran, Yang Mulia Dr. Menteri Luar Negeri Hussain Amir Abdullah dan dua pejabat lainnya bergabung dengan delegasi presiden untuk peresmian Bendungan “Giz Ghalesi” sebagai bagian dari Koridor Transit Aras (koridor jalan dan rel sepanjang 107 km).
Bendungan (“Giz Ghalesi”) merupakan proyek bersama antara dua negara, Iran dan Azerbaijan, terletak di titik nol zona perbatasan kedua negara, yaitu terletak di Sungai Aras, namun terjadilah kecelakaan pesawat. tim kepresidenan dalam perjalanan ke kota Tabriz, Iran.
Peristiwa tragis itu terjadi hanya dua hari menjelang peringatan kunjungan Presiden Iran Raisi ke Indonesia, yakni 23 dan 24 Mei 2023; Kunjungan tersebut dianggap sebagai titik bersejarah dalam pengembangan lebih lanjut hubungan antara dua negara Islam terbesar, Iran dan Indonesia.
Dalam kunjungan ini telah dilakukan penandatanganan 10 nota kesepahaman yang sebagian besar sudah dilaksanakan dan sebagian lagi masih dalam tahap koordinasi. Mengenai kedudukan Presiden Republik Islam Iran pasca syahidnya Ayatollah Ibrahim Raisi, dapat dikatakan berdasarkan Pasal Seratus 31 (131) Konstitusi Republik Islam Iran, kasus dan kondisinya. tentang kematian Presiden;
(MEA)
