PKS Desak Wacana Tapera Dievaluasi Usai Tuai Polemik di Masyarakat

 

JAKARTA – Kelompok Keadilan Progresif (PKS) di DPR RI resmi mengkaji pedoman pengelolaan perumahan rakyat (Tapera) yang efektif. Sikap ini dianggap mewabah di masyarakat saat ini.

Hal itu diungkapkan Anggota Pengurus Divisi PKS V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama, dalam perbincangan di Polemik MNC Trijaya Network bertajuk ‘Tapera, antara Suka dan Duka’ akhir pekan lalu yang digelar secara daring, Sabtu (6 Januari 2024).

Posisi PKS, kami siap menguji tidak hanya PP (Instruksi Pemerintah) tapi juga UU, kata Suryadi.

Berikut beberapa postingan mengenai polemik Tapera. Pertama, ini merupakan tanggung jawab Negara dalam Konstitusi, dimana Negara menyediakan perumahan yang layak.

“Tapi tanggung jawab ini terlalu besar jika melibatkan karyawan dan freelancer, jadi ini yang pertama,” ujarnya.

Permasalahan kedua, kata dia, perumahan merupakan masalah industri. Diakui Suryadi, terdapat 9,9 juta rumah tangga tertinggal atau tunawisma.

Namun, dia mengatakan permasalahan tersebut mungkin tidak menjadi masalah bagi 90 juta pekerja lainnya.

“Pada akhirnya, 9,9 juta rumah tangga punya tempat tinggal, tapi ini menjadi masalah bagi 90 juta pekerja dan pekerja lepas,” ujarnya. Masalah itu perlu diselesaikan. “

Permasalahan selanjutnya adalah belum jelasnya apakah Tapera berbentuk alat penyimpanan atau yang lainnya. Jadi semua orang bisa melihat detail lengkapnya.

“Harus dijelaskan dengan jelas, tabungan atau deposito inilah yang ada atau disetujui oleh LPS sebagai bank. Entah itu asuransi atau investasi. Kalau investasi, seperti di BP Tapera dan manajer investasi, berapa rasionya? harapan tanya Suryad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *