Polisi Kembali Usut Kematian Akseyna, Begini Reaksi UI

DEPOK – Misteri meninggalnya mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) Aksena Ahad Dori alias Ace akan terkuak setelah hampir sembilan tahun. dari polisi.

Dedi Priadi, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Properti Universitas Indonesia, mempersilakan polisi mengusut penyebab meninggalnya Aksena.

Ia bersedia membantu polisi memberikan informasi dan mewawancarai kembali saksi jika diperlukan. “Teruskan,” kata Dadi, Kamis (6/6/2024) saat ditemui di Lapangan UI.

Deddy mengatakan penyidik ​​belum menghubungi pihak kampus. Di sisi lain, dia menegaskan UI membantu penyidik ​​kasus sembilan tahun tersebut.

“Kalau UI jadi saksi, pakai saja, tidak masalah,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolres Metro Depok Kompol Arya Perdana mengungkapkan, jajaran satraskrim berupaya mengungkap kematian mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) Aksena Ahad Dori alias Ace. , yang belum terungkap selama hampir sembilan tahun.

Arya mengatakan pihaknya baru-baru ini melakukan audiensi dengan UI dan keluarga korban. Menurut dia, proses penyidikan tidak dimulai dari awal, melainkan terus berlanjut.

“Yang ingin kami sampaikan, cerita ini sudah berlangsung hampir 9 tahun. Dalam prosesnya tentu saja penyelidikan awal belum sempurna, jadi masih belum terungkap, jadi kami upayakan untuk menyelesaikannya. kata Arya, Rabu (5/6/2024) kepada wartawan di Mapolres Metro Depok.

Arya menambahkan, Polres Metro Depok juga menggunakan tenaga ahli UI untuk membantu polisi mengungkap kasus kematian Aksena.

“Kemarin kami juga diberitahu bahwa ada beberapa komentar dari pihak keluarga yang mempertanyakan hal-hal yang ditanyakan kepada para saksi, seperti apakah kita mengingat saksi yang kita wawancarai tadi, itu akan terjadi demi kesejahteraan. tentang penyelidikan ini sehingga kami dapat memutuskan bagaimana kelanjutannya.

Sebagai referensi, Aksena ditemukan di Danau Kenanga pada tahun 2015 mengambang sekitar 1 meter dari tepi danau sedalam 1,5 meter. Sementara itu, di dalam tas yang dikenakan Aksena, ditemukan beberapa batu dan luka di sekujur tubuhnya.

Sementara itu, ayah Aksena, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Mardoto, sejak awal mengatakan pihak keluarga sangat berharap masalah tersebut segera selesai.

Menurutnya, pihak keluarga sudah bertahun-tahun tidak menerima kabar kematian putranya. Dia meyakinkan polisi akan menyelesaikan masalah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *