JAKARTA – Pada Minggu (19/5/2024), RS Polri Kermat Jati, Jakarta Timur, menemukan pesawat yang jatuh di BSD, Tangsel. Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Pol Harianto mengatakan, jenazah tersebut tidak terbakar.
Namun, dia mengatakan situasinya sangat memprihatinkan karena banyak korban yang menderita.
“Tidak ada luka bakar, yang ada hanya luka benturan yang berat, terbayang akibat terjatuh,” kata Harianto di RS Polri Kermat Jat, Jakarta Timur, Minggu (19/5/2024).
Proses identifikasi ketiga korban ini masih berlangsung. Otopsi di RS Polri menunggu konfirmasi keluarga.
“(Proses identifikasi) sudah dimulai, jadi ini hanya pemeriksaan luar saja. Kita tunggu persetujuan pihak keluarga, apakah akan dilakukan otopsi atau pemeriksaan internal, sedangkan kita menunggu koordinasi dari penyidik hingga pihak keluarga, ”ujarnya. .
Nantinya, hasil otopsi yang dikonfirmasi pihak keluarga bisa menjadi tambahan informasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
“Karena otopsi penyebab kematiannya, mungkin banyak pilihan yang memerlukan pemeriksaan lain sehingga memakan waktu lama,” ujarnya.
Harianto mengatakan, kemarin perwakilan Klub Terbang Indonesia atau Persatuan Pilot Indonesia mendatangi penjaga yang tewas dan memberikan informasi seperti ciri-ciri korban atau pakaian yang dikenakan korban sebelum meninggal.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) biasanya akan melanjutkan proses visum setelah menerima informasi visum.
“Kita sudah punya identifikasi untuk pemeriksaan pendahuluan, tapi setelah meninggal akan dilakukan otopsi atau hanya identifikasi dan pemeriksaan luar saja,” ujarnya.
Sejauh ini, Harianto mengatakan nama-nama korban yang dirilis Kantor SAR Jakarta sesuai dengan yang ditemukan dalam upaya pembunuhan tersebut. Para korban telah diidentifikasi sebagai Pulu Dharmawan, Suanda dan Farid Ahmed.
“Wajar saja ya, informasi yang masuk ke kami seperti itu,” ujarnya.
