Prihatin dengan Limbah Perkotaan, Kelompok Dosen dan Mahasiswa Berdayakan Pemulung

JAKARTA – Terkait permasalahan sampah rumah tangga, Persatuan Guru dan Siswa di Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengambil langkah efektif. Melalui program baru yang didukung oleh hibah kompetisi nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, kelompok ini memberikan kesempatan tak terlupakan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka.

Dipimpin oleh Okta Zenita Siti Fatimah bersama rekannya Rosa Susanti dan A. Fitria Nur Annisa, serta empat mahasiswa S1 Kebidanan, tim ini meluncurkan Program Mutu Komunitas Pemula (PMP) yang fokus pada penipu. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini meliputi kegiatan edukasi kesehatan, pemanfaatan sampah untuk nilai ekonomi, dan pemanfaatan media sosial, pasar, dan platform digital.

“Program ini merupakan salah satu wujud komitmen kami kepada masyarakat dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang didukung oleh STIKES Bhakti Pertiwi Indonesia (BPI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ristek, Oky Learning Class, dan tokoh masyarakat setempat,” kata Okta Zenita Siti Fatimah, Senin (23/9/2024).

Layanan ini diimplementasikan dalam beberapa langkah:

1. Memberikan edukasi kepada pelaku mengenai tujuan dan manfaat program.

2. Edukasi Pola Hidup Bersih dan Hidup (PHBS) oleh Rosa Susanti, antara lain teknik mencuci tangan yang baik, pengelolaan sampah yang baik, dan pentingnya menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. Pada sesi ini, Dr. Nina pun memberikan informasi cara menyikat gigi yang benar.

3. Pelatihan pengelolaan limbah industri penting secara ekonomi seperti kerajinan tangan atau produk daur ulang lainnya yang dipimpin oleh mahasiswa Amalia Aghniya AD, Ajeng Sartika, Nadia Mauliza dan Jifani Putri A .

4. Pelatihan pembuatan poster menggunakan Canva dan pemanfaatan teknologi untuk pemasaran seperti media sosial, pameran dan platform digital lainnya yang diajarkan oleh A. Fitria Nur Annisa dan tim.

5. Evaluasi untuk melihat dampak kegiatan terhadap pengunduh, baik dari segi kesehatan maupun perekonomian.

Program insentif ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menderita dari aspek kesehatan dan ekonomi. Dengan pengetahuan kesehatan dan pemanfaatan teknologi, konsumen dapat mengolah sampah yang dikumpulkan menjadi produk yang dijual dan dipasarkan dimana-mana, sehingga memberikan kesejahteraan yang lebih baik dan kesehatan yang lebih rendah.

Keberlanjutan program ini harus didukung oleh berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk memastikan pemecah pipa dapat terus diberdayakan dengan cara yang benar. Pelatihan dan pendampingan jangka panjang akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kehidupan mereka.

“Proyek ini sangat bermanfaat bagi kami, para orang tua dari anak-anak yang belajar di kelas kami mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat tentang pendidikan, kesehatan, pemanfaatan bahan-bahan yang digunakan untuk bernilai ekonomi, dan mereka diajarkan cara menjual produk tersebut,” kata Presiden. Komunitas Komunitas Belajar Oky, Oki.

Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi program serupa di daerah lain. Dukungan multi-sektor yang berkelanjutan diperlukan untuk memastikan dampak positif jangka panjang terhadap komunitas pengumpul sampah dan lingkungan perkotaan secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *