Profil Brigade Al Qassam, Pasukan Palestina yang Siap Bantai Israel di Perang Rafah

RAFAH – Pasukan militer Israel mendapat peringatan dari Hamas pada Senin (06/5/2O24) setelah warga Palestina diperintahkan untuk mengevakuasi warga di Rafah, bagian selatan Kota Gaza menjelang rencana serangan darat Israel.

Seorang pejabat Hamas, Izzat al-Rashiq, mengatakan operasi militer Israel akan membahayakan perundingan untuk menjamin pembebasan para sandera dan perjanjian gencatan senjata sementara yang sedang berlangsung. Di sisi lain, upaya intensif yang dilakukan Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas nampaknya menemui jalan buntu.

“Kami menekankan bahwa serangan militer apa pun di Rafah tidak akan menjadi piknik bagi tentara pendudukan fasis,” kata kelompok teror Hamas dalam pernyataannya yang dikutip The Times of Israel.

“Perlawanan berani kita di atas mereka, Brigade Qassam, siap sepenuhnya membela rakyat kita dan mengalahkan musuh ini,” lanjutnya.

Brigade Al Qassam sendiri memulai serangannya pada 5 Mei dengan menyerang kawasan Kerem Shalom Rafah. Serangan Brigade Al Qassam mengakibatkan 4 orang tewas dan 12 tentara luka-luka.

“Brigade Qassam membombardir konsentrasi pasukan musuh di situs Kerem Shalom dan sekitarnya dengan sistem roket Rajoum jarak pendek 114 mm,” kata kelompok perlawanan dalam pernyataan melalui laman Telegramnya, mengutip The Cradle.

Menurut Wikipedia, Brigade Al Qassam adalah sayap militer organisasi Palestina Hamas yang beroperasi di Jalur Gaza. Di bawah kepemimpinan Mohammed Deif, Brigade Al Qassam pertama kali didirikan pada pertengahan tahun 1991, kemudian dengan tujuan menghalangi perundingan Perjanjian Oslo. Nama Brigade Al-Qassam diambil dari nama seorang khatib dan mujahid Islam di Mandat Palestina yaitu Izz ad-Din al-Qassam.

Brigade Al Qassam bertujuan untuk berkontribusi dalam upaya pembebasan Palestina dan memulihkan hak-hak rakyat Palestina berdasarkan ajaran suci Islam, Al-Quran, Sunnah Nabi Muhammad SAW dan tradisi para penguasa dan ulama Muslim yang terkenal dengan kesalehan mereka. dan komitmen.

Serangan yang dilancarkan Brigade Al Qassam terhadap Kerem Shalom terjadi setelah Israel tetap berkomitmen melakukan operasi di Rafah dan menolak menyetujui diakhirinya perang sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan para sandera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *