Projo Ingin Jokowi Jadi Pemimpin Partai Politik jika Tak Lagi Jadi Presiden

JAKARTA – Organisasi relawan Pro Jokowi (Projo) mendapat banyak masukan terkait masa depan Joko Widodo (Jokowi) jika tak lagi menjadi Presiden RI. Projo ingin mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Batavia itu memimpin politik (parpol).

Bendahara Umum (Bendum) Projo Panel Barus mengatakan, pihaknya telah menerima banyak usulan dari berbagai tempat terkait masa depan Jokowi setelah ia menyelesaikan amanahnya sebagai Presiden ke-7 RI.

“Banyak harapan dari berbagai pihak, baik partai politik, relawan, pejabat terpilih, dan masyarakat terhadap apa yang akan dilakukan Pak Jokowi ke depan. Kita dapat mencatat hal itu. Ada yang menyarankan agar Pak Jokowi memimpin koalisi permanennya. Batavia, Jumat (31/5/2024).

 Juga:

Namun, Projo memaknai pernyataan berbeda tersebut sebagai bukti bahwa Jokowi masih sangat penting bagi negara dan negara NKRI. Lamaran ini juga dinilai sebagai tipe orang yang masih mencintai mantan Presiden DKI Batavia tersebut.

Artinya, banyak pihak yang juga setuju dengan apa yang dipikirkan Projo, bahwa sia-sia saja kalau Pak Jokowi kembali ke negaranya setelah kepulangannya. Jadi kita berharap Pak Jokowi bisa tetap berstatus negara di kemudian hari, ujarnya.

Oleh karena itu, kata Panel, Projo mempunyai visi ke depan agar Jokowi bisa memimpin parpol tersebut. Dengan memimpin partai politik, ia yakin Jokowi bisa berbuat lebih banyak untuk negara dan republik.

 Juga:

“Pak Jokowi ke depan itu seperti apa. Imajinasi Projo, Pak Jokowi ke depan bisa memimpin parpol. Itu lho. Imajinasi Projo itu kita buat beberapa waktu lalu. Kenapa dia bisa memimpin parpol Pertama.

Selain itu, ia yakin Jokowi juga akan mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran jika menjadi ketua umum partai tersebut. “Pastinya parpol pimpinan Pak Jokowi akan memastikan pemerintahan yang dilantik oleh Prabowo-Gibran akan berada di bawah kepemimpinan penuh, sehingga pemerintahan ini sukses dan sukses sampai akhir,” ujarnya.

Namun, kata Panel, tidak ada jalan bagi Jokowi untuk memimpin PDI-Perjuangan dan PKS. Namun, dia tidak menjelaskan alasannya secara detail. “Iya, PDI tidak bisa, PKS tidak bisa. Ya, sisanya harus,” ujarnya.

(garam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *