Punya Guru Penggerak, Ini Hasilnya untuk Pendidikan Indonesia

JAKARTA – Program Mobilitas Guru (PGP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mencapai kelas 9.

Tujuan dari program PGP ini adalah memberikan kondisi kepada guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang mengembangkan potensi siswa dan aktif memajukan guru lainnya untuk melaksanakan pendidikan berpusat pada siswa guna meningkatkan citra siswa Pancasila.

PGP bertujuan untuk menggunakan pendekatan androgini untuk mendukung hasil pembelajaran berbasis lapangan yang diterapkan.

Mariana Susanti, ketua PGP Angkatan ke-9 Wilayah Kota Jakarta dan Balai Mobilitas Guru (BBGP) Provinsi Yogyakarta, mengatakan kegiatan PGP dilakukan selama 6 bulan dengan menggunakan pelatihan online, workshop dan bimbingan pribadi.

Proporsi kegiatannya adalah 70% pembelajaran di tempat kerja (on-the-job training), 20% pembelajaran bersama rekan kerja, dan 10% pembelajaran melalui narasumber, koordinator, dan guru praktik,” kata Mariana dalam keterangan tertulis di Jakarta. , Senin (29/4/2024).

Pada PGP gelombang ke-9 ini, BBGP DIY bertugas melaksanakan program tersebut dengan menyasar 1.549 orang di 10 daerah kabupaten/kota di DIY dan Provinsi DKI Jakarta, dengan jumlah spesifik 719 orang di Provinsi DIY dan DKI Jakarta, serta 719 orang di Provinsi DIY dan DKI Jakarta. DKI Jakarta Jumlahnya 830 orang. Sedangkan untuk pusat kota Jakarta.

Awalnya ada 111 calon guru pendidik (CGP), namun salah satunya mengundurkan diri karena masalah kesehatan sehingga menyisakan total 110 CGP, termasuk 8 konselor dan 20 guru praktik.

“Rangkaian kegiatan PGP merupakan pembelajaran kelompok atau sering disebut workshop dengan delapan acara dengan tema berbeda-beda,” ujarnya.

Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk mengembangkan keterampilan CGP dalam menjalankan tanggung jawabnya. Jaringan CGP tingkat kabupaten/kota. CGP berkumpul untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan, meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan kabupaten/kota.

Pada kesempatan ini PGP 9 angkatan ketujuh memasuki workshop. Seminar ini merupakan seminar terakhir dan juga seminar dengan jumlah sumber daya manusia terbanyak, dengan mengusung tema “Panen Hasil Pembelajaran”.

Penggiat Potensi Guru (CGP) akan mendemonstrasikan dan berbagi praktik baik dari tindakan mereka selama mengikuti program PGP selama 6 bulan sehingga dapat melihat dampak dan perubahan positif yang dilakukan CGP. Di kelas dan bahkan di sekolah tempat CGP bekerja.

“Semua pihak memberikan masukan dan dukungan terhadap pengembangan dan kelanjutan program serta tindakan nyata CGP setelah selesainya PGP, sehingga CGP yang menjadi instruktur mengemudi dapat tumbuh dan berkembang serta menjadi pemimpin dalam bidang pendidikan. perubahan di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Pendidikan Negeri 2 Jakarta Pusat, Bambang Iko Prabowo, berharap CGP dapat memimpin perubahan pendidikan di sekolah dan memimpin pendidikan yang berpusat pada siswa.

Ia juga menjelaskan, dasar hukum rencana mobilisasi guru adalah Permendikbudristek Nomor 26 Tahun 2022 tentang mobilisasi guru.

Di sisi administrasi, CGP yang lulus ujian berhak mendapatkan sertifikat yang menjadi persyaratan untuk menjadi administrator sekolah dan direktur sekolah.

Ia percaya bahwa CGP memberikan pendidikan yang benar-benar berpusat pada siswa. Pembelajaran seperti ini menjadikan anak lebih interaktif dan suasana kelas menjadi lebih aktif.

“Kalau anak-anak dididik seperti ini, mereka tidak akan bosan. Anak-anak akan betah. Maka dari itu bapak dan ibu, sebagai guru muda, saya harap bisa terus menjadi inspirasi dan penyemangat,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *