QRIS Masih Jadi Andalan Pelanggan Beli Bakso Malang

DEPOK – Quick Response Code (QRIS) Standar Indonesia merupakan alat atau metode pembayaran yang banyak digunakan saat ini.

Sebagai sistem pembayaran kode QR yang didirikan oleh Bank Indonesia, QRIS memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan uang tunai atau menjadi cashless.

Bukan hanya restoran kelas atas saja yang kini menggunakan QRIS sebagai saluran komunikasinya. Perusahaan daging jalanan sekarang menggunakan bentuk pembayaran ini.

Misalnya saja di Bakso Malang Cak Sudar, kedai daging milik pria bernama Sudavadi ini sudah dua tahun menggunakan QRIS.

“Kami sudah menggunakan QRIS selama lebih dari dua tahun. Saya sangat membutuhkan uangnya, tapi kami punya QRIS untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menggunakannya,” jelasnya.

Saat ini, ia mengakui masih banyak pelanggan di toko daging Malang miliknya yang menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran.

“Terima kasih Tuhan. Sekarang masih banyak yang lainnya. Itu masih bisa mendapatkan sekitar. 700.000-800.000 rupee per hari,” ujarnya.

Namun, menurutnya, jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Artinya, sebelumnya BI menyesuaikan kebijakan QRIS Merchant Remuneration Rate (MDR) menjadi 0,3% untuk pedagang kecil.

Kebijakan ini berlaku mulai 1 Juli 2023. Sebelumnya tarif pengajuannya 0% hingga Juni 2023.

“Secara historis, transaksi menggunakan QRIS bisa mencapai jutaan per hari,” ujarnya.

Cak Sudar, pemilik Bakso Malang, di tokonya di Depok, Jawa Barat (Foto: Widi A/Okezone)

Cak Sudar mengaku sudah menjadi nasabah Bank BRI sejak tahun 2000.

“Pinjaman BESAR untuk tambahan modal. Pengajuan pertama tahun 2000 Rp 2 juta. Sekarang ada pinjaman ke BRI senilai Rp 85 juta, tapi sudah hampir selesai,” ujarnya.

Ia pun mengaku mengambil banyak uang dari Bank BRI untuk membiayai usahanya. Biasanya setiap lima bulan sekali akan ada lapangan kerja untuk wilayah Depok dan sekitarnya,” ujarnya.

Oleh karena itu, dalam setiap kejadian transaksi pembeli daging Malang biasanya berhubungan dengan QRIS.

Terkait data tersebut, BI mencatat nominal transaksi QRIS mencatatkan pertumbuhan year-on-year yang pesat sebesar 149,46 persen hingga mencapai Rp31,65 triliun pada Januari 2024. Sebagian besar merupakan usaha menengah kecil dan menengah (UMKM).

(Apa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *