Ramai isu Brutus dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran, AMPI Pastikan Golkar Partai yang Loyal

JAKARTA – Presiden DPLN AMPI Malaysia Whidie Asra menyayangkan pernyataan Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari yang menyebut “Golkar bisa mundur dan pemerintahan Prabowo – Brutus di Gibran.”

Whidie Asra menilai pernyataan tersebut merupakan bingkai dan asumsi yang dibuat Qodari untuk menyerang citra positif Partai Golkar.

Ya, Tuduhan tersebut melukai moral kader Golkar dan menyerang moral organisasi partai setia pemerintahan Presiden Jokowi dan koalisi Prabowo-Gibran.

Sangat disayangkan analis senior seperti Bang Qodari melontarkan pernyataan bias terhadap Partai Golkar di forum publik seperti podcast yang bisa dianggap menyerang Golkar secara umum. Selain itu, Brutus dan bahasa pihak-pihak yang berbahaya; keluar Jelas ini tidak ada gunanya dan merupakan provokasi,” kata Asra, Senin (27/05/2024).

Dalam sejarah Romawi, Brutus dikenal sebagai pengkhianat pada masa pemerintahan Julius Caesar, yang mengakhiri hidup Caesar dengan menusukkan belati tajam ke tubuhnya. Meskipun Brutus adalah anak angkat kesayangan Caesar,

Sama saja dengan mengatakan Golkar tidak setia kepada rakyat Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan Mas Gibran. Ini sungguh mencederai harga diri kami sebagai kader Partai Golkar, tuduhan pelanggaran etik yang dilontarkan Bang Qodari semakin berkurang. Dia mengkritik keandalannya dan Indobarometer. Asra lantas mendukung pernyataan Ketua Umum DPP AMPI Dr Jerry Sambuaga yang menyebut Golkar adalah partai setia pemerintah.

Presiden AMPI Jerry Sambuaga mengatakan Golkar di bawah kepemimpinan Pak Airlangga kuat dan setia mendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Begitu pula dengan pemerintahan koalisi Prabowo-Gibran, ujarnya.

Asra juga mengingatkan Qodari untuk menjaga diri dan tidak gegabah dalam berbicara. “Golkar merupakan partai pertama yang mengumumkan Mas Gibran sebagai calon wakil presiden Pak Prabowo, ini merupakan bukti komitmen dan loyalitas Golkar. Bang Qodari, ke depan lebih berhati-hati. Jangan mengarah sikap bias terhadap Golkar,” ujarnya.

(Ha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *