Ramalan Jayabaya soal Zaman Carut Marut di Pulau Jawa Mulai Terlihat? Ini Tanda-tandanya

 

JAKARTA – Raja Jayabaya merupakan raja Panjalu atau Kediri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157. Jayabaya juga dikenal sebagai raja peramal karena kemampuannya meramal masa depan.

Jayabaya memperkirakan wilayah nusantara khususnya Pulau Jawa akan memasuki era kerusuhan atau kalabendha (celoteh).

Era Kalabendu atau masa kesengsaraan dan kemarahan, dimana banyak orang Jawa yang lupa akan bahasa Jawanya dan banyak rakyat yang menderita. Periodisasi ini dimulai dari Pakubuwono sampai IV yaitu tahun matahari 1701-1800.

Tanda-tanda masa kalabendhu sudah mulai terlihat di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Iki sing dadi tandane zaman kalabendu (Inilah tanda zaman kalabendu)

1. Linda ping pipis sehari (getaran mengagetkan 7 kali sehari)

2. Kelemahan Tanah retak (cracked ground)

3. Rakyat sekarat, banyak yang sakit (rakyat teriak-teriak, banyak yang kena penyakit

4. Pagebluk macam-macam (bencana macam-macam)

5. Satu tetes saja yang jatuh banyak orang yang meninggal (Hanya sedikit yang sembuh, kebanyakan meninggal)

Menurut ramalan Jayabaya, zaman Kalabendhu adalah zaman kehancuran. Saat ini dianggap sebagai era kenikmatan, namun kenyataannya merupakan era kehancuran dunia. Bencana alam terjadi di mana-mana, dan kondisi sosial menjadi terbalik.

Inilah sebabnya mengapa banyak ayah yang melupakan anaknya (awalnya banyak ayah yang melupakan anaknya)

Banyak anak yang berani melawan ibu dan menantang ayahnya (banyak anak yang berani melawan ibu dan menantang ayahnya)

Kakak dan adik di cidro cinidro (saudara saling menyakiti)

Wong wadon ilang kawirangane, wong lalang ilang kapravane (Perempuan kehilangan rasa malunya, laki-laki kehilangan kejantanannya)

Akeh wong lalang ora duwe bojo (banyak laki-laki yang tidak mempunyai istri)

Akeh wong wadon ora setia karo bojone (banyak istri yang tidak setia kepada suaminya)

Banyak ibu yang menjual anaknya (banyak ibu yang menjual anaknya)

Akeh wong wadon ngedol budan (Banyak wanita yang dijual)

 

Saat ini, orang yang tepat sedang kebingungan, orang yang salah bersenang-senang, orang baik tersesat dan orang yang salah dipromosikan. Dimana-mana berantakan total. Masyarakat tidak malu berbuat buruk, pemimpin ingkar janji, masyarakat suka berjudi.

Jayabaya juga mengingatkan kita untuk tidak berpuas diri saat ini, jangan sampai terhanyut, betapapun sulitnya. Nanti akan datang Satria Piningit yang akan membawa zaman kalabendhu ke zaman kejayaan.

Satria Piningit digambarkan berperawakan Kresna dan sosok Baladeva. Ia membawa trisula (gambar keadilan dan politik).

Satria Piningit merupakan sebuah mitologi yang menyebutkan bahwa akan datang seorang pemimpin yang akan menjadi penyelamat, ia akan membawa keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

 

Wallahu A’lam Bishawab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *