Ratusan Warga Bogor Mengamuk Minta Pekerjaan, Satu Sekuriti Pabrik Dianiaya

JAKARTA – Ratusan masyarakat berkumpul di PT Indobara Bahana (IBB) di Jalan Raya Golf Palm Hill, Desa Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan aksi protes.

Direksi PT IBB Didi mengatakan aksi protes tersebut penuh dengan kekerasan. Massa bahkan memusnahkan salah satu pengawal perusahaan. Mereka menuntut perusahaan menyediakan lapangan kerja bagi warga sekitar.

Didi yang dikutip, Senin (15/7/2024), mengatakan, “Kami dari dinas tadi mengajak warga sekitar untuk melamar pekerjaan di bidang administrasi pemerintahan.”

Namun warga yang melakukan perusakan pos jaga diketahui tidak mendekati PT Indobara Bahana dan menyebabkan kerusakan secara tidak disengaja.

Didi menjelaskan, sebelumnya massa aksi berkumpul di pintu masuk PT Indobara Bahana. Ratusan ribu orang meninggalkan pasukan sambil berteriak dan menggedor pintu.

Para pengunjuk rasa kemudian memaksa masuk ke dalam gedung dan merusak pintu masuk kantor. Akibatnya terjadi kejadian buruk, security perusahaan rusak dan seorang karyawan atau satpam berinisial R terluka.

“Satu orang satpam berhuruf R mengalami luka berat di leher, luka di dada, dan bengkak di tangan,” jelasnya.

Didi mengatakan, “Beberapa barang yang ada di tempat penjagaan rusak, seperti distributor rusak parah, colokan listrik rusak sehingga tidak bisa berfungsi, dan dua tempat pembuangan sampah hancur.”

Demonstrasi berlanjut hingga pukul 16.45 WIB. Belakangan, PT Indobara Bahana melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bogor. Polisi melaporkan bahwa surat no. LP/B/1242/VII/2024/SPKT/Polres/Polda Jawa Barat.

Didi menutup sambutannya, “Dengan adanya laporan ini, kami berharap pihak-pihak yang melanggar hukum diadili dan kantor perusahaan dimusnahkan secara hukum, namun tetap sesuai dengan keinginan warga dan dirinya.”

Sementara itu, Rijal yang menjabat Wali Kota mengatakan, ada empat tuntutan yang diajukan pengunjuk rasa.

Rijal mengatakan, “Perusahaan memerlukan perhatian dari para pekerja, bongkar muat shipper dan kendaraan yang lalu lalang. Selain itu, ada beberapa rumah warga yang tinggal di dalam bangunan rusak akibat pekerjaan yang dilakukan di sekitar pabrik.”

Rijal berharap tuntutan warga tersebut diperhatikan pada Kamis (18/7/2024), agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *