Reaksi Biden Setelah Trump Ditembak Saat Kampanye: Syukurlah Dia Baik-Baik Saja

WASHINGTON: Presiden AS Joe Biden mengucapkan terima kasih kepada “Donald Trump karena telah siap” pada Sabtu (13/7/2024) setelah terjadi penembakan pada rapat umum kampanye di Pennsylvania. Biden mengatakan dia diberitahu tentang penembakan itu.

“Doa saya untuknya, keluarganya, dan semua orang yang berpartisipasi dalam pawai,” katanya. Kami menunggu informasi lebih lanjut,” kata Biden kepada Reuters.

Biden berkata: “Saya dan Jill berterima kasih kepada Dinas Rahasia karena telah menyelamatkannya. Amerika tidak mempunyai tempat untuk kekerasan semacam ini. Kita harus bersatu sebagai sebuah bangsa untuk mengutuknya.” 

Trump tertembak di telinga kanannya saat kampanye pada hari Sabtu, menyebabkan kepanikan di antara massa. Sebelum muncul kembali, wajah Trump berlumuran darah, ia mengacungkan tinjunya ke arah pendukungnya dan meneriakkan “Lawan! Lawan! Lawan!” Dia menyatakan.

Pria bersenjata itu terbunuh. Seorang penyelenggara tewas dan dua orang yang berada di dekatnya terluka, menurut pernyataan intelijen, Reuters melaporkan.

“Saya terkena peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya,” kata Trump di platform Truth Social miliknya. “Ada banyak darah.”

Saat tembakan terdengar, Trump memegang telinga kanannya dengan tangan kanannya dan menurunkan tangannya untuk menyaksikan dia berlutut di belakang podium sebelum dikepung dan dilindungi oleh agen Dinas Rahasia. Sekitar satu menit kemudian, dia melepas topi merahnya yang bertuliskan “Make America Great Again” dan terdengar berkata, “Tunggu sebentar,” sebelum petugas mengantarnya ke kendaraan yang sudah menunggu.

Seorang penumpang Pedesaan tewas dan seorang lainnya berada dalam kondisi kritis dalam kecelakaan itu, seorang reporter Washington Post yang mengutip jaksa wilayah Butler County mengatakan di media sosial. 

Pemecatan itu terjadi empat bulan sebelum pemilu 5 November, ketika Trump menyampaikan dendam pemilunya kepada Presiden Partai Demokrat Joe Biden.

Trump, yang menjabat sebagai presiden dari tahun 2017 hingga 2021, dengan mudah mengalahkan pesaingnya untuk nominasi Partai Republik di awal kampanye, dan pada tanggal 6 Januari 2021, para pendukungnya menyatukan partai yang ragu-ragu untuk mendukungnya setelah serangan di Capitol.

Dia menghadapi sejumlah masalah hukum, termasuk empat tuntutan pidana terpisah. Trump divonis bersalah pada akhir Mei karena mencoba menyembunyikan pembayaran tunai kepada seorang bintang porno, namun menghadapi tiga dakwaan lain, termasuk dua upayanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *