Riwayat Pendidikan Fadli Zon, dari Predikat Summa Cum Laude hingga Calon Menteri Kebudayaan

JAKARTA – Prestasi akademis Fudli Joan cukup mengesankan dan memiliki karier yang cemerlang. Calon Menteri Kebudayaan ini mempunyai rekor sebagai mahasiswa terbaik di universitas tersebut. 

Nama lengkap pemiliknya adalah Dr. H. Fadli Zone, S.S., M.Sc, lahir 1 Juni 1971. Beliau adalah seorang politikus dan mantan aktivis Indonesia yang pernah menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014–2019.

Dikutip dari laman DPR, Selasa (15/10/2024), Fadli Zon mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama Zon Prabowo Subianto dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.

Berikut latar belakang pendidikan Zona Fudli:

Ia menghabiskan masa kecil dan menyelesaikan pendidikan dasar di desa Cesarua, Bogor. Beliau menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Cibereum 3, Cisarua, Bogor dan melanjutkan di SMPN 1 Cisarua, Gadog, Bogor, kemudian pindah ke SMP Fajr Jakarta. Ia kemudian pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan di SMA 31 Jakarta.

Fadli bersekolah di SMA Negeri 31, Jakarta Timur selama dua tahun, akhirnya mendapat beasiswa dari AFS (American Field Service) ke San Antonio, Texas, USA, dan lulus Suma Cum Lad.

Fadli kemudian melanjutkan studi di Program Studi Sastra Rusia Fakultas Sastra Universitas Indonesia (sekarang FIB UI). Semasa kuliah, Fudli aktif dalam organisasi baik di dalam maupun luar kampus. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Biro Pendidikan Senat Mahasiswa FSUI (1992-1993), Sekretaris Jenderal Senat Mahasiswa FSUI (1993), Ketua Komisi Hubungan Eksternal Senat Mahasiswa UI (1993-1994).

Ia aktif dalam kehidupan politik kampus pada awal tahun 1990-an, menghidupkan kembali berbagai demonstrasi dan kelompok belajar di kampus UI. Selain itu, ia bergabung dengan Teater Sastra UI.

Di luar kampus, beliau menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dan Presiden Ikatan Mahasiswa Indonesia untuk Studi Internasional (ISAFIS) 1993-1995, KNPI (1996-1999), Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam (1996-1999) dan anggota. Konferensi Asia tentang Agama dan Perdamaian (ACRP) sejak tahun 1996.

Pada tahun 1994, Fadli Zon terpilih sebagai mahasiswa terbaik pertama (Mawapress) Universitas Indonesia dan mahasiswa terbaik ketiga tingkat nasional serta memimpin delegasi mahasiswa Indonesia pada ASEAN Varsities Debate IV (1994) di Malaysia.

Pada tahun 2002 ia belajar di London School of Economics and Political Science (LSE) di bawah bimbingan John Harris dan Robert Wade. Beliau meraih gelar Master of Science (M.Sc) dalam Studi Pembangunan dari London School of Economics and Political Science (LSE), Inggris. Pada tahun 2016, beliau memperoleh gelar PhD dari Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia (FIB).

Sejak 8 Oktober 2015, ia juga menjabat sebagai ketua Organisasi Global Parlemen Anti Korupsi (GOPAC).

Latar belakang dan keluarga

Fadli Zon lahir di Jakarta dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Zon Harjo dan Ellida Yatim. Kedua orang tuanya berasal dari Minangkabau dan Payakumbuh di Sumatera Barat.[6] Fadli Zone mempunyai dua orang anak, Shafa Sabila Fadli dan Zara Saladina Fadli. 

Latar belakang politik

Anggota MPR RI (1997–1999)

Karir politik Fadli Zon mulai menampakkan diri pada tahun 1997-1999, saat ia menjadi anggota MPR RI dari kalangan pemuda dan aktif menjadi asisten Badan Kerja Komite Adhoc I yang membentuk GBHN. Untuk menunjang intelektualitasnya, Fadil mendirikan Zone Institute for Policy Studies (IPS), sebuah wadah pemikir publik.

Wakil Ketua DPR RI (2014–2019) 

Fadli Zon dilantik menjadi Wakil Ketua DPRRI pada 2 Oktober 2014 pada Asia Pacific Parliamentary Forum 2015. Pemilihan Ketua dan 5 Wakil Ketua DPR dilakukan setelah pelantikan dan pengambilan sumpah. 555 anggota DPR periode 2014-2019 di ruang paripurna Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, MPR RI.

Sistem pemilu yang digunakan mengacu pada undang-undang MD3 yang mengharuskan ketua DPR dan wakilnya dicalonkan oleh fraksi-fraksi di DPR secara satu paket.

Zona Fadli masuk dalam paket yang diusulkan lima fraksi Koalisi Merah Putih, Partai Golkar pimpinan Setya Novanto, Gerindra, PKS, PPP, Partai Demokrat, dan PAN. Meski terjadi kericuhan, paket presiden dan wakil presiden koalisi Merah Putih akhirnya terpilih tanpa pengumuman dan kompetisi, dan malam itu juga Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali, diangkat.

Ketua GOPAC (2015–2019)

Fadli Zone terpilih sebagai Presiden GOPAC (Organisasi Global Parlemen Anti Korupsi) masa jabatan 2015-2017. Ia sebelumnya merupakan satu-satunya kandidat yang dicalonkan oleh SEAPAC (Anggota Parlemen Asia Tenggara Melawan Korupsi), melawan kandidat regional lainnya John Hyde, seorang politisi senior Australia, dan Osei Kai Mensah Bonsu dari Ghana.

Fadli Zone pernah memimpin Organisasi Anti Korupsi Parlemen Dunia selama dua periode, 2015-2017 dan 2017-2019.

GOPAC adalah organisasi parlemen global yang berbasis di Kanada dengan fokus utama pada pemberantasan korupsi. GOPAC saat ini memiliki 50 cabang di lima benua. GOPAC Indonesia adalah bagian dari GOPAC Internasional.

Wakil Ketua Gerindra (2008–sekarang)

Pada tahun 2008, bersama Prabowo Subianto, Fadli Zon mendirikan Partai Gerindra. Fadli Zon menjabat Wakil Ketua Umum sejak 2008 hingga saat ini.

BKSAP DPR RI Presiden (2019–2024)

Fadli Zon terpilih sebagai Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI periode 2019-2024. Dalam rapat penetapan pimpinan BKSAP yang dipimpin oleh Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua DPR RI, Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolcom), disepakati pimpinan BKSAP terdiri dari 1 orang presiden dan 4 orang wakil presiden. Dalam rapat pengambilan keputusan yang digelar di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019), Anggota DPR RI dari Zona F-Gerindra Fadli terpilih menjadi Presiden BKSAP.

Wakil Presiden Liga Parlemen untuk Palestina (Liga Parlemen Al Quds)

Fadli Zon diangkat sebagai wakil presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina. Penunjukan tersebut dilakukan pada Konferensi Liga Parlemen Dunia Ketiga untuk Al-Quds (Palestina) yang diselenggarakan di Malaysia pada 8-9 Februari 2020. Diakui Fadley, penunjukan tersebut merupakan amanah besar dan suatu kehormatan.

Parlemen dari 40 negara peserta mempercayai Indonesia untuk mengkoordinasikan kegiatan parlemen dunia mengenai masalah Palestina.

Indonesia berdiri dengan akal sehat dan kemanusiaan serta berjuang melindungi Palestina dan umat manusia dari kolonialisme dan penindasan.

Ketua Parlemen Asia Tenggara Melawan Korupsi (SEAPAC)

Fadli Zone dipercaya memimpin Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC), sebuah organisasi antikorupsi regional di Asia Tenggara.

Keputusan tersebut diambil pada pertemuan parlemen regional SEAPAC pada Konferensi Global Anggota Parlemen Melawan Korupsi ke-7. Fadli Zone terpilih secara aklamasi dan mendapat kepercayaan dari negara-negara Asia Tenggara untuk memimpin SEAPAC, terutama dengan dukungan parlemen Malaysia dan Kamboja.

Organisasi

Selain aktif di bidang politik, Fudli Zon juga aktif di bidang organisasi dan kebudayaan. Fudli Zone telah menjadi pegiat budaya sejak muda. Ia mendirikan Perpustakaan Fadli Zone di Jakarta Pusat, Pengurus Rumah Kreatif Fadli Zone, Simanggis, Depok, Rumah Budaya di I Angek, Tanah Datar di Sumatera Barat dan Rumah Taufik Ismail Poesi di Aya Angek. . Perpustakaan Zona Fudli (FZL), yang didirikan pada tahun 2008, merupakan oase intelektual Zona Fudli. Perpustakaan Zona Fudli menyelenggarakan program diskusi rutin mengenai berbagai topik mulai dari sejarah, budaya, politik, ekonomi dan topik faktual lainnya serta menjadi tempat persinggahan para intelektual Indonesia dari dalam dan luar negeri.

Fadli Zon tercatat sebagai Ketua Umum Himpunan Seni dan Budaya Islam (HSBI), 2019-2024. Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Ketua Umum 2017-2019, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional 2015-2020, dan periode selanjutnya 2020-2025. Ketua Jenderal Sekretariat Kerison Nasional Indonesia (SNKI), 2016-2021 dan Ketua Jenderal Persatuan Filateli Indonesia (PFI), 2017-2022.

Selain aktif dalam organisasi dan kebudayaan, Fudli Zona juga aktif menulis. Pengalaman jurnalistik Fudli Zone diawali dengan menulis beberapa artikel di majalah remaja seperti Nona dan Hai (1989-1990). Ia kemudian menjadi jurnalis di surat kabar Surah Hidayatullah dan Hariyan Terbit (1990-1991). Semasa kuliah, ia mengelola majalah Jemaa (1992-1994) milik DHN kategori 45, editor dan redaktur majalah sastra Horison (sejak 1993), editor majalah Tajuk (1995-1996) dan lain-lain. Pemimpin Redaksi Jurnal VISI (sejak 1997), Pemimpin Redaksi Majalah Tani Merdeka (sejak 2007) dan Pemimpin Redaksi Tabloid Gema Indonesia Raya (sejak 2011). Tulisan-tulisan Fudli Zon telah dimuat di berbagai buku, antologi, majalah, dan media massa nasional.

Forum internasional

Fadli Zon aktif di beberapa forum internasional, antara lain sebagai anggota delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Menteri VI, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Hong Kong (13-18 Desember 2005). Kunjungan delegasi HKTI ke Vietnam (2006-2007); menghadiri Konferensi Ketahanan Pangan di Jepang (2006), dkk. Beliau pernah menjadi anggota Dewan Gula (2005-2009), wakil ketua Tim Pengawasan Pengumpulan Beras Bulog (2007), anggota Komite Penatalaksanaan Impor Beras (2005 – 2007) dan ADIPBI (Asosiasi Distributor dan Pengecer Beras Indonesia Bersubsidi). Komoditas) (2006 – 2009).

Fadli Zon juga memprakarsai Konferensi Kemitraan Parlemen Indonesia-Pasifik (IPPP)[18] yang melibatkan 16 negara Pasifik. Konferensi IPPP dilaksanakan pada 23-24 Juli 2018 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta. Konferensi IPPP dihadiri oleh 16 negara anggota Pacific Island Forum (PIF): Kepulauan Cook, Mikronesia, Fiji, Kiribati, Nauru, Niue, Palau, Papua Nugini, Kepulauan Marshall, Samoa, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu, Polinesia dan New Kaledonia dan Vanuatu.

Pada tahun 2018, Fadli Zon selaku Wakil Ketua DPR berjanji akan mendukung dan menginisiasi parlemen terbuka.[19] DPR sepakat dengan RI dan Westminster Foundation for Democracy (WFD) untuk mendukung semangat dan praktik parlemen terbuka. Penerapan keterbukaan parlemen bertujuan untuk mendorong parlemen menjadi lebih terbuka, transparan, akuntabel, dan inklusif. Inisiatif Parlemen Terbuka merupakan kelanjutan dari Kemitraan Pemerintahan Terbuka (OGP), dimana Indonesia memainkan peran utama sebagai salah satu pendiri OGP. Setidaknya sembilan parlemen telah mendeklarasikan keterbukaan parlemen, termasuk Chile, Perancis, Georgia, Ukraina, Kosta Rika, Kolombia, Guatemala, Paraguay dan Kosovo.

Sejak tahun 2017, Fadli Zone terus mengajak AIPA untuk bersuara mengenai situasi Rohingya selama sesi ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA)[21]. Pada Sidang Umum AIPA ke-41 yang diselenggarakan di Vietnam, dalam sidang Komisi Politik AIPA, Fadli Zon mengusulkan dua paragraf terkait isu Rohingya. Poin ini merupakan adaptasi dari komitmen politik yang disepakati secara tertulis oleh para pemimpin ASEAN. ASEAN harus diperkuat oleh Parlemen tentang Perjanjian Antarpemerintah. Paragraf tersebut mendukung Myanmar untuk memberikan bantuan kemanusiaan, memastikan proses kepulangan yang aman dan bermartabat bagi pengungsi Rohingya di Rakhine.

 

Menetapkan

Datuk Bijo Dirajo Non Kuning adalah pemimpin adat Nagari Tigo Batur di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Oleh Tuanku Muda Pujanga Diraja, Daulat Yang Depertuan Raja Alam Minangkabau, 2009.

Kanjeng Pangeran Kusumohdinrat, dari Keraton Surakarta Hadiningrat, Juni 2011.

Kanjeng Pangaron Aryo Kusumayudho, Februari 2012 dari Keraton Surakarta Hadiningrat.

Renungan Nusanthara 2016, Penglisir Digelantic, Bali, 5 Maret 2016.

Puri Agung Singaraja, Buleleng, Bali, Penghargaan Budaya mulai 30 Maret 2018.

LAYANAN DISTRIBUSI AIPA TAMBAHKAN Majelis Antar Parlemen ASEAN (AIPA)

Jaringan Parlemen Afrika (APNAC) Melawan Korupsi, Juara Korupsi sejak 2019.

Tanda Kehormatan

Bintang Mahaputera Naraya (2020) Koleksi Perangko Fadley Zone, S.S., M.Si. (2017-2022) pada tanggal 8-9 Agustus 2017, Persatuan Filateli Indonesia (PFI) terpilih menjadi Ketua Umum Kongres IX.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *