Selain Kiblat, Ini 5 Film Indonesia yang Dilarang Keras Tayang di Bioskop

JAKARTA – Bioskop kiblat dilarang setelah Ketua Departemen Dakwah MUI Cholil Nafis menyebut film tersebut merupakan bagian dari kampanye hitam agama. Selain itu, ada kekhawatiran film “Kiblat” tidak memiliki nilai edukasi dan membuat anak takut untuk salat.

Kiblat sendiri disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan dibintangi oleh Yasmin Napper, Ria Risis, Arbani Yasiz dan Hana Saraswati.

Selain Kiblat, ada beberapa film Indonesia lainnya yang dilarang keras tayang di bioskop. Selain tema, ada hal terkait sejumlah adegan yang menimbulkan ketakutan pada penonton.

Berikut lima film Indonesia yang dilarang keras tayang di bioskop:

1. Pokong

Pokong adalah film horor tahun 2006 yang disutradarai oleh Rudy Soejarvo. Sayangnya, film tersebut dilarang tayang di bioskop nasional karena menampilkan adegan kerusuhan Mei 1998.

Namun film Pokong The Origin tahun 2019 diizinkan tayang karena Monty Tiwa selaku penulis skenario menghapus dua elemen dalam film tersebut. Diantaranya terdapat 98 gambar kerusuhan dan kekerasan brutal.

2. Cintai tubuh indahku

Tayangan Kucumbu Body Indahku dilarang tayang karena dinilai terlalu banyak mengandung unsur LGBT. Film yang dibintangi Mohammad Khan, Suzivo Teho, Teuku Rifnu Vikana dan Randy Pangalila ini diproduseri oleh Garin Nugroho.

Meski dilarang tayang di bioskop nasional, film garapan sutradara Ifa Isfansyakh berhasil meraih penghargaan di Venice Independent Film Critics, Des 3 Continents Festival, Asia Pacific Screen Awards, Indonesia Film Festival 2019, dan Tempo Film Festival.

3. Ketakutan: Wajah ketakutan

“Takut: Faces of Fear” dilarang tayang di bioskop karena mengganggu penonton. Sebab, ada beberapa adegan kekerasan yang tidak bisa disaksikan publik.

Film berkonsep omnibus ini disutradarai oleh Riri Reza dan Robbie Ertanto.

4. Sesuatu yang menghalangi

Something in the Way adalah film tentang dunia malam. Berkisah tentang Ahmed yang diperankan oleh Riza Rahadyan, seorang sopir taksi dengan libido tinggi yang bertemu dengan Kinar (Ratu Felisha), seorang pekerja seks komersial.

Film yang disutradarai Teddy Soeriaatmaja itu dilarang tayang di bioskop nasional karena takut menuai kontroversi.

5. Melihat perdamaian

Terakhir ada film ‘Glance of Silence’ atau ‘Senyaap’ yang dilarang tayang di bioskop. Pasalnya, film tersebut bercerita tentang pembantaian PKI pasca gerakan G302/PKI.

Disutradarai oleh Joshua Oppenheimer, film tersebut dilarang tayang di bioskop Indonesia karena dianggap sensitif. Meski demikian, film ini tetap masuk nominasi Oscar dalam kategori “Best Documentary Feature” dan meraih sejumlah penghargaan dari luar negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *