Tak Pedulikan Status Juara Bertahan Olimpiade, Apriyani Rahayu Buka Lembaran Baru dengan Siti Fadia di Paris 2024

JAKARTA – Bintang ganda putri Indonesia Apriani Rahu tak mempermasalahkan status juara bertahan Olimpiade Paris 2024 setelah mengakhiri turnya bersama mantan pasangannya, Gracia Poli.

Kini, Apriyani membuka lembaran baru bersama Siti Fadia Silva Ramadanti. Pasangan ini siap menantikan pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade Paris 2024.

Apriani/Fadia menjuarai babak ke-32 WIB Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta pada Selasa sore, 4 Juni 2024. Pada rubber match, mereka mengalahkan pasangan unggulan Thailand Jongolphan Kititarakul/Ravind Prazongzai dalam set 21-17, 16-21, 21-14.

Prifad – sapaan akrab Apriyani/Fadia pun mengungkapkan, kemenangan tersebut berkat kesabarannya dalam menyerang di game ketiga. Apalagi, dukungan ribuan penonton di Istora Senayan menambah semangat pasangan peringkat 10 Dunia itu untuk memastikan hasil positif.

“Mereka adalah lawan yang tangguh. Jadi kami mencoba bermain dengan sangat sabar. “Kami berusaha lebih sabar di set ketiga,” kata Apriani dalam jumpa pers pascalaga, Selasa, 4 Juni 2024.

“Meski tertinggal di set kedua, dukungan penonton sangat fenomenal. “Dukungan penonton membuat kami semakin bersemangat di set ketiga,” lanjut Fadia.

Setelah absen di beberapa turnamen tahun ini karena cedera, pasangan peringkat sembilan dunia itu mulai kembali menemukan performa terbaiknya. Padahal, kemenangan atas Kittitarakul/Prajongjai sangat berharga bagi mereka karena semakin menambah rasa percaya diri.

“Kalau dibilang nyaman, saya nyaman (gaya bermain) di pertandingan sebelumnya. Tapi kondisi dan kondisinya berbeda saat pertandingan dan latihan, jadi apa yang terjadi di pertandingan itu menjadi bahan evaluasi,” kata Fadia.

“Karena tidak mudah menemukan pola permainannya, tapi hari ini kami lebih percaya diri dan yang utama dari hasil pertandingan adalah kepercayaan diri,” imbuhnya.

Hasil bagus ini membawa Apriani/Fadia melaju ke babak 16 besar Indonesia Open 2024. Berikutnya mereka akan bertemu duo Malaysia Pearly Tan/Tina Muralidharan.

Apriani/Fadia pun mengungkapkan, Indonesia Open 2024 akan menjadi ajang terakhir mereka sebelum Olimpiade 2024 pada akhir Juli nanti. Mereka mengaku memanfaatkan turnamen Super 1000 untuk menilai kelemahan mereka agar lebih siap saat bermain di Paris.

“Ajang Indonesia Open ini (turnamen) terakhir kita sebelum Olimpiade. Kita hanya mempersiapkan pekerjaan rumah, tapi tidak bisa dibicarakan di sini. Itu rahasia,” kata Apriyani.

“Sebelum Olimpiade, turnamen ini sangat bagus untuk kami, sangat memotivasi kami, tidak menjadi beban karena saya dan Fadia tahu apa yang harus kami persiapkan,” imbuhnya.

Apriani merupakan juara bertahan Paris 2024 setelah meraih medali emas bersama Gracia Poli di Olimpiade Tokyo 2020 Jepang. Tetap saja, dia tidak peduli dengan statusnya sebagai kandidat saat dia mencoba membuka lembaran baru dan menjalin hubungan baik dengan Phadiya.

“Di olimpiade, kemarin di olimpiade Tokyo, saya dan Kak Gracia sudah lolos. Sekarang teman saya Fadia, jadi sekarang April sudah buka buku baru bersama Fadia, kami akan berusaha sebaik mungkin di olimpiade,” jelasnya. .Bintang berusia 26 tahun.

“Saat mengetahui masuk olimpiade, kami kembali bersemangat. Itu menambah motivasi kami, apalagi kami sama-sama sangat termotivasi setelah masuk olimpiade. Ini motivasi terbesar kami saat ini,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *