Jakarta – Pemerintah akan membangun tanggul laut raksasa Cilegan-Gresic secara bertahap. Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hongodo bekerja sama dengan Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) mulai membahas rencana pembangunan tanggul laut raksasa.
AHY mengatakan, pembangunan tanggul laut ini sebagai respons terhadap penurunan tanah di sebagian wilayah pesisir utara Jawa, khususnya di Jakarta dan Semarang.
Semangatnya agar pesisir utara Jakarta mulai dari Tangerang hingga Bekasi bisa aman karena kita tahu Jakarta selalu rawan longsor, banjir, dan erosi, kata Menko AHY dalam keterangan resmi, Sabtu. 11-2-2024).
Menteri PU Dodi Hongodo mengatakan ada rencana pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 958 km dari Cilegon-Gresik. “Kami telah membangun Uji Coba 1 sepanjang 43 km, dari Tangerang hingga Bekasi, dengan subsidi dari Korea Selatan dan Belanda untuk desain dasar,” kata Menteri Dodi.
Diana Kusumstuti, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, mengatakan untuk sanitasi, Jakarta Sewage System Zona 1 saat ini sedang dalam tahap pembangunan. “Zona 1 berlokasi di Pluit dengan kapasitas 240.000 m3/hari. Progresnya sekitar 20% dan masa pelaksanaannya hingga tahun 2027,” kata Wamen Diana
Menurut dia, upaya penanggulangan banjir terus dilakukan dari atas hingga bawah. Di bagian atas, Kementerian Pekerjaan Umum sedang membangun Bendungan Siyavi dan Bendungan Sukmahi. Keduanya merupakan bendungan kering yang dibangun untuk mengendalikan banjir. Normalisasi Sungai Siliwang bagian tengah sepanjang 16 km (sisanya 16 km) dan Sungai Siliwang akan selesai pada tahun 2023.
Di hilir, pembangunan Stasiun Pompa Ancol Senteng akan selesai pada 2023. Selanjutnya pada tahap A dilakukan pembangunan tanggul pantai dan muara sungai yang terintegrasi dengan sistem polder, pompa, saluran pengumpul, kunci dan perencanaan kawasan (2014). -2024).
Jika amblasan tanah di Jakarta terus berlanjut, opsi terakhir adalah pembangunan tembok laut tahap B/tanggul laut raksasa sepanjang 21 km. Tanggul laut Tahap B ini akan mengurangi luas banjir sebesar 112.000 m2 dan mengurangi potensi kerusakan hingga Rp600 triliun.