Ternyata Ini Penyebab Banjir di Dubai, Mobil hingga Bandara Terendam! Kota Mewah Terkepung Air

JAKARTA – Uni Emirat Arab dilanda topan terburuk dalam 76 tahun sejarahnya. Bandara Internasional Dubai juga kebanjiran sehingga mengganggu perjalanan di bandara tersibuk di dunia itu.

Badai ini menjadi pelajaran bagi UEA, mengingat lokasinya di Semenanjung Arab yang gersang dan jarang terjadi curah hujan.

Karena kurangnya curah hujan yang teratur di banyak jalan dan tempat lain, kurangnya drainase menyebabkan banjir.

Pemerintah menyebut curah hujan pada Selasa, 16 April, sebagai “peristiwa cuaca bersejarah”, lebih tinggi dibandingkan curah hujan yang tercatat sejak tahun 1949, sebelum minyak mentah ditemukan di negara kaya energi tersebut. Pada saat itu, Uni Emirat Arab merupakan bagian dari protektorat Inggris yang dikenal sebagai Negara Trucial.

Badai tersebut, yang melintasi wilayah gurun yang lebih luas di Semenanjung Arab, kemungkinan besar dipicu oleh penerbangan “penyemaian awan”, yang telah dilakukan sebelumnya oleh pihak berwenang.

Berdasarkan data meteorologi Bandara Internasional Dubai, curah hujan yang mulai turun pada Senin malam (15/4) mencapai sekitar 20 milimeter (0,79 inci), membasahi padang gurun dan jalan raya. Badai meningkat sekitar pukul 9 pagi waktu setempat pada hari Selasa dan berlanjut sepanjang hari, membawa lebih banyak hujan dan salju ke kota yang dilanda banjir.

Hingga Selasa malam, Dubai telah menerima curah hujan lebih dari 142 milimeter (5,59 inci) dalam periode 24 jam. Curah hujan tahunan rata-rata di Bandara Internasional Dubai, tujuan jarak jauh Emirates Airlines, adalah 94,7 milimeter (3,73 in).

Akibatnya, genangan air menghalangi landasan saat pesawat mendarat.

Otoritas bandara akhirnya menghentikan penerbangan masuk pada Selasa malam. Sementara itu, penumpang pesawat yang akan mendarat kesulitan mencapai terminal melalui air banjir yang menggenangi jalan sekitar.

Bandara Internasional Dubai mengatakan pada Rabu pagi (17/04) bahwa banjir telah menyebabkan “kapasitas terbatas” dan mempengaruhi penerbangan, dengan beberapa awak penerbangan tidak dapat mencapai bandara.

Sekolah-sekolah di federasi tujuh emirat Uni Emirat Arab (UEA) ditutup menjelang badai tersebut. Jika memungkinkan, pegawai pemerintah diperbolehkan bekerja dari jarak jauh.

Baca Juga: Ikuti Berita Okezone di Google News Ikuti terus berita terkini Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar klik di sini dan tunggu kejutan seru lainnya, banyak pekerja yang stay at home, ada pula yang masih gigih keluar rumah, tadi dilanda banjir yang menutupi beberapa ruas jalan. Pihak berwenang mengirim truk tangki ke jalan-jalan untuk memompa air. Sementara itu, banjir telah merendam banyak rumah dan memaksa pemiliknya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Penguasa turun-temurun UEA tidak melaporkan adanya kerusakan atau korban luka secara umum di negara tersebut, karena beberapa orang terpaksa tidur di kendaraan mereka sementara lingkungan sekitar mereka terendam banjir. Namun, polisi mengatakan seorang pria berusia 70 tahun meninggal setelah mobilnya terendam banjir di Ras Al Khaimah, emirat UEA utara. Fujairah, emirat paling timur, menerima curah hujan terbanyak, mencapai 145 milimeter (5,7 in). Sebelumnya 1 2 Berikutnya # UEA # Banjir UEA # Badai UEA # Uni Emirat Arab (UEA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *