Tips Sukses Kuliah di Luar Negeri

JAKARTA – Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) GEA ITB kembali menyelenggarakan Geology Student Competition (GSC) secara online melalui platform yang semakin berkembang.

Pada GSC Talks #2, narasumbernya adalah Vincent Setiawan, alumnus Teknik Geologi ITB dan PhD bidang Irigasi dari University College London, Arifin. Keduanya menyajikan perspektif yang luas tentang belajar di luar negeri, dengan fokus pada pengalaman pribadi dan peluang kerja.

Vincent yang meraih gelar Magister Manajemen Lingkungan dan Energi dari University of Twente Belanda ini berbagi pengalamannya kuliah di Eropa. Ia mengatakan, gelar master dari luar negeri dapat meningkatkan persaingan di dunia kerja, khususnya bagi perusahaan internasional. Keterampilan bahasa Inggris merupakan aset penting ketika berkomunikasi dengan kolega dan investor internasional.

Vincent juga berbagi tips bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri, termasuk mulai belajar bahasa Inggris sejak dini. “Semakin cepat Anda belajar bahasa Inggris, semakin tinggi peluang Anda untuk sukses dalam studi dan karir internasional,” ujarnya, Sabtu (29/6/2024).

Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya mempelajari analisis data. Menurutnya, analisis data menjadi semakin penting dalam dunia geologi modern. Kemampuan mengolah data menggunakan Python dan GIS sangatlah penting.

Maka jangan lupa untuk memanfaatkan peluang pertukaran pelajar. “Pengalaman belajar dan berkomunikasi di luar negeri akan meningkatkan peluang Anda untuk masuk universitas luar negeri,” jelasnya.

Selain itu, hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Karena pengalaman dalam kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat dapat menjadi nilai tambah dalam program beasiswa.

“Kemudian berjejaring dengan mantan mahasiswa, misalnya gunakan platform LinkedIn untuk terhubung dengan mantan mahasiswa dan mencari mentor yang bisa memberikan bimbingan,” ujarnya.

Sementara itu, Arifin yang saat ini sedang menyelesaikan PhD di UCL, fokus pada pengalamannya mengikuti beasiswa LPDP dan belajar di Inggris. Arifin menekankan pentingnya kegigihan dan pantang menyerah, meski menghadapi penolakan. Beliau juga menjelaskan proses seleksi LPDP yang meliputi tiga tahapan yaitu seleksi dokumen, seleksi studi, dan seleksi wawancara.

Arifin juga menyebutkan manfaat Beasiswa LPDP yang meliputi biaya pendidikan, biaya hidup, transportasi, dan asuransi kesehatan. Ia mengatakan, dana yang diberikan LPDP lebih dari cukup untuk menunjang studi ke luar negeri.

“Hampir separuh alumni LPDP berprofesi sebagai akademisi atau peneliti,” kata Arifin.

“LPDP mendorong pengembangan karir di berbagai bidang, antara lain pemerintahan, profesionalisme, dan kewirausahaan,” ujarnya.

Kedua pembicara menekankan bahwa belajar di luar negeri tidak hanya sekedar mendapatkan gelar, tetapi juga tentang pengalaman hidup, pengembangan pribadi dan peluang untuk membangun masa depan yang lebih cerah.

Mereka juga menyarankan Anda untuk tidak menyerah pada impian Anda dan terus belajar bagaimana untuk berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *