Usaha Bawang Goreng di Depok Ini Beromset Ratusan Juta Rupiah, Siap Layani Transaksi QRIS

DEPOK – Berdasarkan Quick Response Code (QRIS) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), produk bawang goreng Mbrebes Mili menduduki peringkat 7-10. kesuksesan UMKM Brilianprener di Jakarta Convention Center (JCC) pada bulan Desember. tahun 2023.

Saat itu, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) milik Dina Windu Asih asal Simangg, Depok, Jawa Barat dijual hingga Rp 15 juta dari QRIS.

Tak hanya itu, beberapa manfaat juga diperolehnya dari pameran tersebut, yakni pembeli baru, bertemu pedagang yang bekerja sama dengan pembeli luar negeri, dan bertemu distributor untuk distribusi nasional.

BACA JUGA:

“Alhamdulillah, kami menambah pembeli tingkat nasional dari pameran ini. Potensi distributornya juga banyak karena kita akan go nasional,” kata Dini saat ditemui di rumah yang juga merupakan tempat produksi Bawang Goreng Mbrebes Mili di Simangisi. . ,Depok,Jawa Barat.

Dekan berkesempatan mengikuti acara pengembangan UMKM Brilianpreneur 2023 yang diselenggarakan oleh Bank BRI. Sebelum mengikuti pameran, Dini mengikuti pelatihan bisnis dan digital marketing yang diselenggarakan BRI selama kurang lebih 3 bulan.

“Kami diajari sebelum pameran. Konsultannya bagus, melalui Internet,” katanya.

Dini Windu Asih adalah pemilik Produk Gorengan Mbrebes Mili. (Foto: Widi A/Okezone)

Omsetnya ratusan juta rupee

Hal itu diungkapkan Dini saat pertama kali memutuskan mencoba bawang goreng. Ia memulai bisnis ini pada tahun 2017. Saat itu, ia yakin bawang goreng tidak punya merek besar.

Ia pun meyakini bisnis bawang goreng ini memiliki potensi keuntungan yang sangat besar.

“Banyak produsen bawang goreng tanpa tepung. Tapi tidak ada bawang goreng untukku. Ini tantangan bagi saya,” jelas Dini.

Saat pertama kali mencobanya, ia mengaku hanya membuat bawang goreng dengan 1 kilogram (kg) bawang bombay. Namun kini ia mengaku memproduksi bawang goreng dari sekitar 80-85 kg bawang merah.

“Bawang putih panggang juga diproduksi. Tapi itu tidak cukup,” katanya.

Saat ini, ia mengaku sudah memiliki sekitar 20 produk turunan dari perusahaan pengolahan bawang merah miliknya. Setelah bawang goreng, andalan kedua adalah minyak bawang.

“Kami juga membuat minyak bawang. Produk ini diterima secara luas di kalangan distributor. Di masa Covid-19, banyak distributor yang menunggu hal ini. Minyak bawang ini juga zero waste kami,” jelas Dini.

Seiring dengan berkembangnya bisnis, jumlah karyawan di bisnis ini pun terus bertambah. Dini menjelaskan, awalnya ia hanya memiliki satu karyawan.

Ia kini memiliki 10 karyawan yang membantunya menjalankan bisnis bawang gorengnya. Para karyawan ini bertanggung jawab antara lain pada penyiapan, pengemasan, dan penggunaan saus sambal.

Dini mengatakan omzet perusahaannya saat ini mencapai 150-200 juta rupiah per bulan. Bahkan, omzetnya melonjak tajam di masa pandemi Covid-19

“300 juta rupiah tahun 2020, selama Covid. Itu di awal rekaman,” jelasnya.

Ekspor ke Selandia Baru

Dini juga menjelaskan bawang goreng Mbrebes Mili sudah go internasional. Ia awalnya mengatakan produknya akan diekspor ke Selandia Baru pada tahun 2022.

“Tahun 2022 nanti kita ekspor ke Selandia Baru. Lalu kami juga sebenarnya ingin ekspor, tapi tiba-tiba ada yang menelepon dan meminta ratusan paket untuk diekspor ke Selandia Baru,” ujarnya.

Kini, selain di Selandia Baru, keunikan rasa bawang goreng Brebes juga bisa dinikmati di Swiss dan Australia. Alhamdulillah bulan lalu juga sudah kami kirim ke Australia, ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan ekspor ini dilakukan melalui pedagang. “Kami belum tahu siapa pembelinya. Tapi melalui pedagang. Kalau mereka (eksportir) ke Australia tahun lalu, kami bertemu pedagang di expo (pameran),” jelas Dini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *