Viral Kasus Bullying, Jokowi: Jangan Ditutupi demi Nama Baik Sekolah

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kasus perundungan yang terjadi di sekolah tidak ditutup-tutupi demi nama baik sekolah, melainkan diselesaikan.

“Biasanya kasus ‘bullying’ ditutup-tutupi untuk menjaga nama baik sekolah. Saya kira ada baiknya untuk diselesaikan dan diperbaiki,” ujarnya dalam sambutan pada pembukaan Kongres XXIIII PGRI 2024, seperti dikutip dari Antara. Antara, Minggu (3/3/2020).

Ia mengungkapkan keprihatinannya atas kasus perundungan, kekerasan, dan pelecehan yang menimpa siswa di sekolah tersebut, bahkan ada yang berujung pada kematian.

Menurut presiden negara tersebut, kasus perundungan tidak boleh terulang dan harus dibiarkan berlarut-larut. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar, bertanya, berkreasi, bermain dan bersosialisasi.

“Jangan sampai siswa merasa takut di sekolah. Jangan sampai siswa stres di sekolah dan tidak betah di sekolah,” kata Jokowi.

Presiden menaruh harapan besar kepada para guru agar berprestasi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.

Ia mengimbau para guru untuk mengutamakan tindakan preventif agar tidak terjadi perundungan.

“Prioritas pencegahan, prioritas hak anak kita, khususnya korban, bukan untuk menutup-nutupi kasus penganiayaan, tapi menyelesaikannya,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga berpesan kepada para guru bahwa pendidikan dan peningkatan kapasitas dan karakter sumber daya manusia penting untuk menciptakan bonus demografi yang berkualitas untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Diakhir sambutannya beliau mengapresiasi kerja sama pemerintah dan PGRI untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru serta mewujudkan generasi muda unggul yang berkarakter bangsa tangguh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *