Viral Sesar Besar Sumatera Picu Tsunami Tahun 2024, BMKG: Hoaks!

JAKARTA – Viral pemberitaan di media sosial yang mengaitkan sumber gempa besar dengan jalur patahan di lepas pantai Sumatera yang berpotensi memicu tsunami pada tahun 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan informasi tersebut palsu. atau tipuan.

Sangat disayangkan terkait pemberitaan di atas, ada pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menghubungkan sumber gempa dengan garis patahan Sumatera dan tsunami yang akan melanda Sumatera pada tahun 2024, kata Dariono, Kepala Bidang Gempa BMKG. dan Pusat Tsunami. Pernyataan resminya, Jumat (5/3/2024).

Deriono kembali menegaskan informasi tersebut adalah berita bohong. Ia meminta masyarakat tidak mempercayainya meski harus berhati-hati.

“Tentu saja ini berita bohong (farakha), sehingga masyarakat diimbau untuk tidak mempercayainya, padahal kita harus selalu waspada karena kita tinggal di daerah rawan gempa dan tsunami,” ujarnya

Dariono juga menjelaskan urut-urutan penyebaran berita viral bertajuk “Waspada Resiko Kesalahan Komputasi” beserta cerita narasumber Plt. Rahmat Triyono, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, menyampaikan pidato di Pasaman, Minggu (24/3) dalam rangka memperingati Hari Meteorologi Sedunia ke-74.

Materi yang disampaikan Pak Rahmat Triono benar sebagai bentuk pesan peringatan akan keberadaan sumber gempa Sesar Sumatera sebagai sumber bahaya seismik di Bumi, jelas Dariono.

Sementara itu, Dariono mengatakan, terkait kemungkinan terjadinya gempa bumi di sepanjang jalur sesar sumatera, diharapkan adanya kesadaran dan kewaspadaan yang lebih besar di kalangan masyarakat dan pemerintah sehingga dapat dilakukan tindakan nyata untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.

“Upaya mitigasi gempa yang paling penting bagi masyarakat adalah membangun bangunan tahan gempa dan memahami keterampilan bertahan hidup gempa,” ujarnya.

Dariono juga menyampaikan bahwa di Pulau Sumatera khususnya dan di Indonesia pada umumnya, setiap bangunan harus mampu beradaptasi terhadap guncangan gempa, seperti bangunan yang strukturnya kuat sehingga tahan gempa, atau bangunan tahan gempa yang terbuat dari kayu ringan atau bambu. yang dirancang secara menarik.

“Tidak disarankan membangun bangunan berdinding sederhana tanpa tulangan besi standar yang kuat. Penting untuk memprediksi gempa besar, gempa kecil, gempa jarak jauh, dan gempa hiposenter dalam, agar tidak terjadi gempa yang menimbulkan kerugian,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *