Wapres: Jangan Sampai Kita Menjadi Masyarakat Penjudi

JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengingatkan masyarakat untuk tidak menjadi penjudi. Penegasan Wapres tersebut menanggapi laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (FTPRC) yang menyebut perjudian online tidak hanya menjerat masyarakat tetapi juga lingkungan legislatif.

PPATK diketahui menemukan lebih dari 1.000 orang di lingkungan legislatif, baik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), maupun Sekretariat Jenderal DPR dan DPRD, terlibat dalam kegiatan online. perjudian atau permainan online. Bahkan, transaksi perjudian online mencapai ratusan miliar rupee.

Wapres juga menegaskan, selain menyelesaikan permasalahan ini dengan sanksi yang tegas, edukasi masyarakat mengenai bahaya perjudian juga diperlukan agar perilaku tersebut tidak menular ke seluruh lapisan masyarakat di kemudian hari.

“Ini sangat berbahaya. “Maka kita perlu terus meningkatkan kesadaran terhadap perjudian dan mudah-mudahan hal ini dapat menjadi efek jera agar tidak menjadi masyarakat perjudian di kemudian hari,” kata Wapres dalam siaran pers usai meninjau limbah B3, pabrik pengolahan di wilayah tersebut. kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Pasuruan, Jawa, Kamis (27/06/2024).

Wapres mengatakan perjudian bukan hanya larangan agama, tapi juga mengganggu produktivitas manusia.

“Komunitas perjudian itu malas, tidak kreatif dan tidak termotivasi, itu sangat berbahaya. Jika masyarakat kita menjadi masyarakat penjudi, mungkin yang berjudi di tempat lain adalah orang kaya. Nah, kita ini masyarakat miskin, yang menjadi korban pinjaman ini sudah banyak. “Ada suami yang cerai, ada suami yang terbakar hutang dan macam-macam.

Oleh karena itu, tambahnya, pemerintah memandang fenomena perjudian online ini sebagai keadaan darurat yang perlu segera diatasi. Sebagai komitmen nyata untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah membentuk satuan tugas antar lembaga untuk menyelidikinya secara menyeluruh dan memastikan adanya pencegahan bagi semua pihak yang terlibat.

“Pemerintah menganggap ini darurat, sehingga perlu ditanggapi dengan serius.” Jadi tidak dibuat oleh suatu instansi, sebelumnya hanya dikendalikan oleh Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika), tapi kita konsolidasi menjadi satu langkah yang terkoordinasi. Oleh karena itu, ancamannya sangat ekstrem dan berdampak pada banyak kelompok. “Ternyata yang menganggur bukan hanya generasi muda, tapi anggota DPR, dan lain-lain. tambah wakil presiden.

“Satgas bertekad menindak semua pihak, tentu kita ingin menghilangkan, paling tidak meminimalisir, memperkecil peran itu [judi online]. Kalau tidak, berbahaya dan dilakukan terus menerus, tanpa henti,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *