Waskita Garap 12 Proyek IKN Rp13,6 Triliun, dari Tol hingga Rusun ASN

JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) TBK (WSKT) telah menyelesaikan dua proyek dari 12 proyek Ibukota Kepulauan (IKN) yang digarapnya. Dua proyek yang sudah rampung antara lain proyek Sepaku Ring Road Segmen 4 dan Multi-Utility Tunnel-01 (MUT) atau Terowongan Multi-Utilitas Bawah Tanah.

SVP Corporate Secretary perseroan, Ermi Puspa Unita mengatakan, dengan selesainya Jalan Lingkar Sepaku Seksi 4 sepanjang 4,45 km, dukungan konektivitas jalan untuk mencapai Kawasan Inti Pemerintahan Pusat (KIPP) IKN telah selesai.

“Vaskita juga sudah menyelesaikan 100% proyek MUT. Terowongan ini dibangun di bawah permukaan tanah dan di jalan-jalan kota tempat semua kabel listrik, pipa, atau jaringan optik dikumpulkan. “Dengan demikian, IKN terbebas dari kabel dan jaringan yang menggantung atau tertanam di dalam tanah yang tidak sejajar,” jelas Ermi, Senin (6/5/2024).

Pembangunan IKN sangat memperhatikan aspek lingkungan hidup demi kelestarian lingkungan alam. Diperkirakan lebih dari 75% kawasan IKN akan menjadi RTH, sedangkan 25% sisanya akan dijadikan lahan pengembangan.

Sebagai informasi, Waskita saat ini sedang mengerjakan 12 proyek IKN dengan total nilai kontrak Rp13,6 triliun dan bagian Waskita Rp7,5 triliun. Per 2 Mei 2024, progres 12 proyek IKN Wasquita mengalami akselerasi sejak Januari lalu.

Rinciannya, Saluran Utilitas Terpadu (MUT) – 01 tercapai 100%, Jalan Logistik Lingkar Sepaku Seksi 4 tercapai 100%, Jalan Tol IKN Seksi 5A tercapai 84,45%, Sekretariat Presiden dan Gedung Penunjang mencapai 80,99%, Jalan 57% Tercapai Kementerian 3 Tercapai 64,14%, Kementerian Koordinator 4 Capai 62,49%, Rusun ASN 3 Capai 33,40%, IPAL 123 Capai 27,09%, Jalan Rashtriya IKN Seksi 6C-1 Capai 16,40% Tiba, juga di akses VVIN bandara. 11,77%, dan Jalan Tol Segmen 3B-2 mencapai 5,70%.

Waskita Karya berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui pembangunan proyek IKN. Vaskita mendukung pemerintah untuk menarik lebih banyak investasi baik dari pemerintah maupun swasta dengan melengkapi sarana dan prasarana di IKN.

Sektor infrastruktur masih berpotensi mengalami pertumbuhan seiring dengan tingginya kebutuhan infrastruktur di Indonesia dan mendukung pertumbuhan dan pembangunan perekonomian nasional.

“Perusahaan berharap pembangunan infrastruktur yang kami bangun tidak hanya berdampak pada pembangunan fisik tapi juga perekonomian. Misalnya saja peran jalan tol dalam hal konektivitas ke kawasan pariwisata, kawasan industri dan dampak ekonominya. menghubungkan semua area.” Itu seiring dengan pembangunan infrastruktur juga dapat memicu berkembangnya sektor-sektor ekonomi baru,” tutup Irmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *