Wig Terbuat dari Rambut Orang Meninggal, Mitos atau Fakta?

Wig atau rambut sintetis kerap dijadikan salah satu pilihan untuk mengubah tampilan rambut dalam waktu singkat. Selain itu, wig juga dikenakan oleh sebagian orang yang memiliki masalah kepala, salah satunya rambut rontok.

Menggunakan wig umumnya bisa membuat Anda tampil lebih percaya diri. Wig tidak hanya tersedia dalam berbagai model, tetapi juga dalam berbagai warna, sehingga dapat dipilih tergantung kebutuhan dan selera penggunanya.

Namun, sebagian orang takut memakai wig karena percaya bahwa wig terbuat dari rambut orang yang sudah meninggal. Benarkah itu?

Peggy Widjaja, pendiri Beauty Crown, mengaku banyak pelanggannya yang menanyakan asal usul rambut pada wignya. Banyak orang khawatir rambut almarhum akan digunakan untuk membuat wig.

“Jika rambut orang yang sekarat itu rontok, tipis dan beruban, mustahil untuk membuat wig darinya,” kata Peggy dalam wawancara baru-baru ini di acara pembukaan Beauty Crown.

Peggy mengatakan, rambut biasanya dijadikan wig oleh penjual rambutnya. Dia memotong rambut dari kuncir kudanya, lalu menjualnya dan membuat wig darinya

“Jadi kalau ada yang meninggal (tanpa rambut), itu sangat sulit. Dan kualitas rambutnya kurang bagus,” ujarnya.

Lebih lanjut Peggy menjelaskan bahwa Anda tidak bisa membuat wig dari semua rambut. Tentu saja, carilah yang terbaik karena satu kepala wig mungkin memerlukan dua hingga tiga helai rambut dari orang yang berbeda.

“Rambut juga memiliki level satu sampai tujuh. Proses ini membuat rambut orang menjadi panjang, pendek dan berlapis sehingga tidak bisa dipakai jika dijahit dengan tangan. “Dan pembuatan rambut palsu biasanya memakan waktu hingga satu bulan,” katanya.

(Singa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *