Wilda Siti Nurfadhilah Tak Suka Disebut Jimat Keberuntungan di Final Proliga 2024

JAKARTA – Wilda Siti Nurfadhilah terlihat kesal saat publik menyebut dirinya sebagai pemenang beruntung STIN BIN Jakarta di Grand Final Proleg 2024. Ia mengatakan bahwa semua kesuksesan yang diraihnya bukan hanya karena dirinya, tapi juga karena hasil kerja kerasnya. bekerja dengan rekan satu tim Anda yang hebat.

Wilda tampil apik bersama STIN BIN Jakarta pada Grand Final Proleague 2024 yang digelar pada Sabtu 20 Juli 2024 WIB malam di Indonesia Arena, Jakarta. Dalam pertarungan dramatis lima set, mereka membungkam PLN Listrik Jakarta 3-2 (25-21, 25-20, 22-25, 21-25 dan 17-15).

Pada set penentuan, STIN BIN Jakarta di ambang kekalahan karena PLN Jakarta sudah memimpin 14-11. Namun, secara luar biasa mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 14-14 dan kemudian menang 17-15.

“Alhamdulillah rejeki saya tidak turun. “Beneran kalau Allah bilang bisa, kita bisa karena kita sudah (tertinggal) 11-14 dan itu menunjukkan kita bisa,” kata Wilda kepada media usai final tim, termasuk MNC Portal Indonesia (MPI), seperti dikutip U Senin. (22/07/2024) .

Bagi pemain berusia 29 tahun, gelar tersebut memperpanjang rekornya sepanjang karir Proliza-nya. Dalam 10 musim terakhir, gelandang tengah selalu mencapai final bersama lima tim berbeda dengan tujuh gelar juara dan tiga gelar runner-up.

Hebatnya, ketujuh gelar tersebut berhasil diraih Wilda dalam delapan musim terakhir, hanya gagal menjuarai Proliga 2018 bersama Bank BJB Bandung. Selain itu, ia juga pernah menjadi juara bersama PLN Listrik Jakarta (2015, 2016, 2017), PGN Popsivo Jakarta (2019), BJB Tandamata Bandung (2022, 2023) dan STIN BIN Jakarta (2024).

Oleh karena itu, banyak penggemar bola voli yang menyebut Wilda adalah jimat tim jika ingin menjadi juara Proleague. Namun, ia kurang puas dengan anggapan tersebut, karena semua prestasi tersebut tidak ia raih sendirian.

“Saya sebenarnya kesal kalau dibicarakan orang, karena saya tidak bermain sendiri, saya bermain bersama teman,” kata Wilda.

“Saya juga bermain dengan orang-orang hebat. “Jadi kalau ada yang punya pandangan serupa, saya merasa sakit hati karena teman-teman saya tidak terlihat karena kami sebenarnya bermain bersama,” jelas pemain kelahiran Bandung itu.

BIN Jakarta sebenarnya nyaris meraih kemenangan tiga set langsung di laga grand final, namun gagal ketika memimpin 20-16 di set ketiga. Dengan demikian, PLN Jakarta mampu bangkit untuk merebut set ketiga dan kemudian menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di set keempat.

Wilda menilai timnya terlalu bersemangat untuk meraih kemenangan sehingga konsentrasi mereka terpecah. Sebaliknya, PLN Jakarta bisa lebih menikmati permainan tersebut.

“Mungkin karena semangat menang, jadi terbawa suasana dan mereka makin menikmati dan makin berkembang,” jelas Wilda.

Beruntung Megawati Hangestri dan kawan-kawan berhasil bangkit dari ketertinggalan di set kelima dan meraih kemenangan dramatis. Wilda mengaku sudah bisa berdamai dengan kehilangan di momen krusial itu.

“Buatlah ritme lagi seperti di awal dan lebih rileks, seperti tak masalah jika kalah, berikan yang terbaik agar dalam hati dan pada akhirnya bisa kembali menampilkan yang terbaik,” pungkas pria bertinggi 178 cm itu. pemain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *