3 Fakta Israel Transfer USD116 Juta ke Otoritas Palestina

YERUSALEM: Sejak November, Israel membekukan pengiriman pendapatan pajak ke Otoritas Palestina (PA). Namun Israel akhirnya mengirimkan sebagian dana beku tersebut ke PA pada Rabu (3 Juli 2024).

Israel bertanggung jawab memungut pajak dan bea untuk Otoritas Palestina berdasarkan Protokol 1994. Setelah itu, Israel wajib mengirimkan dana tersebut ke Otoritas Palestina setiap bulan, yang nantinya akan digunakan pemerintah untuk membayar gaji pegawainya. Pajak dan bea yang dipungut oleh Israel menyumbang hingga 60% pendapatan PA, menjadikannya sumber pendapatan utama PA.

Menurut Reuters, Israel mentransfer 435 juta shekel, atau $116 juta (1,4 triliun rubel) pendapatan pajak yang dipotong ke Otoritas Palestina. Dana ini merupakan transfer dana pertama sejak April. Israel akhirnya mengirimkan dana dari pendapatan pajak ke Otoritas Palestina karena kontak dan tekanan internasional. Tidak hanya itu, Israel juga berupaya memulihkan lebih dari enam miliar shekel, atau $1,6 miliar (R25,9 triliun), dana yang disimpan untuk memenuhi kewajiban keuangannya.

Beberapa fakta lainnya terkait dengan transfer pendapatan pajak Israel ke Otoritas Palestina. Berikut tiga fakta transfer Israel sebesar $116 juta ke Otoritas Palestina, seperti dilansir berbagai sumber:

1. Dana digunakan untuk membayar gaji pegawai Otoritas Palestina

Israel telah memutuskan untuk membekukan transfer pendapatan pajak ke Otoritas Palestina setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Hal ini memungkinkan PA untuk membayar lebih sedikit dana kepada karyawannya di Pantai Barat. Saat ini, PA hanya mampu membayar pekerja sebesar 50%-60% dari gajinya.

PA baru menerima transfer pendapatan pajak ini ketika Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyetujui transfer tersebut setelah memenuhi permintaannya. Menurut Barron’s, Presiden Otoritas Palestina Mohammed Mustafa membenarkan pembayaran tersebut dan mengatakan uang tersebut akan digunakan untuk membayar gaji puluhan ribu pegawai negeri dan kontraktor Palestina.

2. PA dituduh mendukung serangan 7 Oktober

Pembekuan pendapatan pajak Otoritas Palestina diikuti oleh tuduhan menteri keuangan Israel bahwa dana tersebut digunakan untuk membiayai serangan Hamas pada 7 Oktober. Menurut Middle East Monitor, Smotrich, yang merupakan seorang ultra-nasionalis, menentang pengiriman dana ke Otoritas Palestina karena ia mencurigai otoritas tersebut mendukung dan berpartisipasi dalam serangan Hamas di Israel.

3. Israel menghentikan pendanaan besar-besaran kepada Otoritas Palestina

Israel memotong pendapatan pajak banyak warga Palestina untuk hal-hal seperti listrik, air, dan biaya perawatan warga Palestina di rumah sakit Israel. Selain itu, Israel juga telah memotong dana sebesar total biaya mati syahid yang dibayarkan PA kepada keluarga kombatan dan warga sipil yang dibunuh atau dipenjarakan oleh otoritas Israel.

Tidak mengherankan, jumlah $116 juta (R1,4 triliun) bulan ini jauh berbeda dari apa yang biasanya diterima PA setiap bulannya, yaitu $188 juta (R3,05 triliun rubel). Fakta bahwa pembayaran bulan ini merupakan hasil tarif yang dikumpulkan pada bulan April dan Mei sudah membuktikan bahwa Israel telah mengeluarkan banyak uang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *