5 Pembalap MotoGP Top Dunia yang Kariernya Melempem Usai Gabung Tim Pabrikan Ducati, Nomor 1 Valentino Rossi!

Sebanyak 5 pebalap MotoGP terkemuka dunia yang karirnya berakhir setelah bergabung dengan Ducati akan diperiksa Okezone. Kegagalan para kompetitor tersebut ibarat kutukan yang terus menipu para pembalap hingga saat ini.

Belakangan ini mulai beredar rumor bahwa Marc Marquez akan siap bergabung dengan tim pabrikan Ducati di MotoGP 2025. Hal tersebut tak lepas dari performanya yang kembali ke level terbaik bersama tim satelit Ducati, Gresini Racing.

(Marc Marquez rutin naik podium di MotoGP 2024. (Foto: REUTERS)

Marc Marquez memutuskan bergabung dengan Gresini Racing setelah merasa tidak puas dengan performa motor Repsol Honda, RC213V, selama beberapa tahun terakhir. Tak heran jika di musim 2023 turun ke dasar klasemen.

Keputusannya bergabung dengan Gresini Racing musim ini terbukti membawa berkah. Dalam banyak balapan ia berhasil naik podium dan bersaing di barisan depan. Hal ini pula yang membuat Marc Marquez berada di urutan ketiga klasemen MotoGP 2024 di belakang Jorge Martin dan Francesco Bagnaia.

Melihat penampilan Marc Marquez yang kembali on fire, mulai bermunculan rumor bahwa bos Ducati itu menginginkan pembalap Spanyol itu bergabung dengan timnya. Tentu menjadi suatu hal yang baik bagi Baby Alien untuk bisa kembali meraih gelar juara dunia.

Meski begitu, Marc Marquez perlu berhati-hati. Ibarat kutukan, setiap pebalap baik yang bergabung dengan pabrikan Ducati akan berakhir dalam situasi yang buruk. Setidaknya ada 5 nama besar pebalap MotoGP yang kariernya meredup saat bergabung dengan tim Ducati.

Berikut 5 pebalap MotoGP terbaik dunia yang karirnya berakhir setelah bergabung dengan tim pabrikan Ducati.

5. Sete Gibernau

Sete Gibernau adalah salah satu pesepakbola terbaik di awal tahun 2000-an. Ia menjadi rival Valentino Rossi pada kejuaraan dunia MotoGP 2003 dan 2004 bersama Honda. Setelah keluar pada tahun 2005, ia bergabung dengan tim Ducati pada tahun 2006.

Siap memanfaatkan, Sete Gibernau hancur di atas Ducati. Ia hanya mampu mengumpulkan 95 poin dan finis di urutan ke-13 pada MotoGP 2006. Hal ini menyebabkan ia langsung dipecat dan hanya bertahan satu musim.

4.Marco Melandri

Nama Marco Melandri sempat besar saat membalap untuk Honda. Ia juga pernah menjadi DJ MotoGP 2005 dengan produser di Jepang. Oleh karena itu, ia dipilih tim Ducati pada tahun 2008 untuk berpasangan dengan Casey Stoner.

Sayangnya, Marco Melandri hancur. Musim itu, dia finis di urutan ke-17 dengan hanya 51 poin. Hasil ini menjadikannya salah satu pesaing terburuk sepanjang sejarah pabrikan asal Italia tersebut.

3.Nicky Hayden

Seperti dua kompetitor sebelumnya, Nicky Hayden tumbuh bersama Honda. Bahkan, ia juga punya pengalaman menjadi juara dunia MotoGP bersama tim tersebut pada MotoGP 2006.

Tiga tahun kemudian, Nicky Hayden bergabung dengan tim Ducati. Persaingan hingga tahun 2013 selalu ia menangkan. Performa terbaiknya hanya finis di posisi ke-7 pada MotoGP 2010.

2.Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo datang ke Ducati sebagai pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP. Namun fakta tersebut tidak menyorot Lorenzo dengan tim yang cocok dengan warna merah.

Seperti kompetitor lainnya, Jorge Lorenzo juga mengalami kendala dalam mengendarai Desmosedici. Alhasil, ia gagal meraih prestasi apa pun dan hanya bertahan dua tahun di tim pabrikan Ducati.

1.Valentino Rossi

Valentino Rossi pun merasakan kutukan dari tim Ducati. Hadir dengan status 9 pesaing internasional di setiap kelasnya, Valentino Rossi menggantikan Casey Stoner yang hengkang dari Honda. Ia pun menjadi karyawan terbaik saat itu, atau lebih tepatnya pada tahun 2011.

Sayangnya, 9 gelar juara dunia di setiap kelas tidak ada artinya. Dokter kesulitan meraih podium bersama Ducati. Faktanya, tim melihat masa-masa kelam bagi Valentino Rossi sepanjang karir MotoGP-nya, hanya finis ketujuh (2011) dan keenam (2012).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *