Harta Kekayaan Djoko Susanto Tembus Rp73,6 Triliun, Orang Terkaya Nomor 12 di RI

JAKARTA – Milik Djoko Susanto. Pendiri dan pemilik Alfamart. Alfamart merupakan toko retail yang menjadi penunjang masyarakat Indonesia dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari. Saat ini Alfamart memiliki lebih dari 20.000 titik penjualan.

Menurut Forbes nomor 50 terkaya tahun 2024, Djoko Susanto di Indonesia urutan ke-12 dengan kekayaan USD 4,7 miliar atau setara Rp 73,6 triliun (kurs Rp 15.667 dihitung dalam dolar AS). Kekayaannya terus bertambah pesat, dengan kekayaan bersih dilaporkan sebesar USD 1,9 miliar atau setara Rp 29,7 triliun pada tahun 2021.

Djoko lahir di Batavia pada tahun 1950 dengan nama Kwok Kwie Fo. Pada usia 17 tahun, ia mulai berakting di hadapan orang tuanya di Pasar Arjuna, Batavia. Pada awalnya kios tersebut menjual kebutuhan pokok, namun kemudian berkembang menjadi kios yang khusus menjual rokok.

Kesuksesan pria Tionghoa bernama Kwok Kwie Fo ini akhirnya menarik perhatian seorang taipan rokok, Puter Sampoern, yang saat itu menjalankan perusahaan tembakau dan manufaktur terbesar di Indonesia.

Mereka bertemu pada awal tahun 1980an dan pada tahun 1985 mereka sepakat untuk mendirikan 15 kios di beberapa lokasi di Batavia. Kerjasama Rabat inilah yang melahirkan Alfa Toko Gudang yang menjadi awal kesuksesan Djok Susanto.

Pria berusia 73 tahun ini masih menikmati kesuksesan Alfamart di pasaran. Namun ketika perusahaan Puter Sampoern diambil alih oleh Philip Morris International, Djoko membeli perusahaan tersebut dan terus memperluas toko kelontong.

Dipimpin oleh Djok Susanto, forum ini beroperasi sebagai badan hukum di bawah PT Sumber Alfaria Trijaya. Perusahaan ini menguasai berbagai merek seperti Alfamart, Alfa Express, Alfamidi dan Lawson.

Pada tahun 2007, Djoko Susanto memisahkan cabangnya yaitu PT Midimart Utama atau Alfamidi. Selain itu, ia mendirikan Yayasan Bunda Mulia pada tahun 1986 yang mengelola universitas dan sekolah.

Pada tahun 2009, PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kemudian pada tahun 2019, PT Midimart Utama berganti nama menjadi PT Midi Utama Indonesia (MIDI), juga terdaftar di BEI.

Menjabat sebagai wali dan direktur perusahaan, putra-putra Djok Susanto, antara lain Feny Djoko Susanto, Budiyanto Djoko Susanto, dan Harryanto Susanto, bersama dua putra lainnya yaitu Hanto Djoko Susanto menjalankan bisnis real estate dan mengelolanya oleh Rika Djoko Susanto. Yayasan Bunda Mulia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *