Diluncurkan Kemendikbudristek, Ini 3 Pilar Utama IHA dalam Reimajinasi Museum dan Cagar Budaya

YOGYAKARTA – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan membuka Badan Warisan Indonesia (IHA) di Museum Benteng Vredeburg WIB pada Kamis malam (16/05/2024). IHA memiliki tiga pilar utama dalam restorasi museum dan warisan budaya.

Ya, beberapa museum dan cagar budaya telah dan sedang dihidupkan kembali dengan menekankan pendekatan konsep reinterpretasi yang lebih relevan baik secara sosial maupun budaya.

Ahmad Mahendra, Plt Ketua IHA, menjelaskan konsep pengulangan IHA dicanangkan berdasarkan Undang-undang RI No. 5 untuk kemajuan budaya. Redefinisi ini memiliki tiga pilar utama: reprogramming, reshaping, dan revitalisasi.

Dalam rangka registrasi ulang, museum dan situs cagar budaya akan menjalani registrasi ulang koleksi dan pelestarian. Kemudian, pernyataan keagungan masing-masing museum dan warisan budaya juga ditonjolkan, yang dilakukan melalui pengindeksan ulang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa cerita yang disampaikan tidak hanya berakar pada sejarah, namun juga relevan dengan konteks sosial dan budaya saat ini.

Desain ulang tersebut kemudian akan fokus pada penciptaan kembali pengalaman pengunjung, mengutamakan keindahan, keamanan dan kenyamanan, dengan tetap mempertimbangkan koleksi warisan budaya. Desain yang diperbarui akan mengikuti standar desain manusia yang menghormati setiap koleksi sekaligus meningkatkan keterlibatan pengunjung.

Selain itu, IHA berkomitmen untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip perlindungan warisan budaya. Mereka juga memastikan bahwa integritas warisan budaya tetap terjaga selama pemulihan.

Terakhir, melalui program revitalisasi, IHA berupaya memberikan semangat baru pada kapasitas kelembagaan. IHA berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme dan kapasitas manajemen lembaga ini dan orang-orang yang menjalankan tugasnya, memastikan keberlanjutan setiap inisiatif yang dilaksanakan.

Heritage Group milik Indonesia akan berinteraksi dengan berbagai negara dan pemangku kepentingan dalam imajinasi barunya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap langkah proses redefinisi yang sedang berjalan tidak hanya bermakna dan bermanfaat bagi generasi saat ini, namun juga bagi generasi mendatang.

“Keterlibatan masyarakat, terutama yang tinggal di dekat museum dan situs warisan budaya, menjadi prioritas.” “Hal ini kami lakukan untuk memastikan bahwa keberlanjutan adalah hal yang utama,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid pada konferensi pers peluncuran IHA yang digelar di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Kamis (16/05/2024).

Seperti diketahui, IHA didirikan pada tahun 2023. 1 September IHA merupakan organisasi pelayanan publik dengan visi mengubah museum dan cagar budaya menjadi ruang terbuka dan kolaboratif yang meningkatkan pengetahuan sejarah dan budaya.

IHA kini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan 34 cagar budaya nasional. Organisasi ini bertugas menjamin kelestarian dan pemanfaatan warisan budaya Indonesia secara optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *