Hadirkan Perhiasan Ramah Lingkungan, ISAGO Ingin Tingkatkan Kepedulian Konsumen

Lini perhiasan ISAGO siap untuk menghidupkan kembali industri perhiasan di tanah air. ISAGO hadir untuk mengedepankan lingkungan ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh perempuan namun juga laki-laki.

Lebih lanjut, Hendra Vijaya selaku HR Director ISAGO meyakini konsumen perhiasan ISAGO tidak hanya fokus pada kecantikan saat mengenakan koleksi perhiasannya, tetapi juga mengetahui cara pembuatan perhiasan tersebut.

BACA JUGA:

Koleksi perhiasan ISAGO menggunakan emas 14K murni dan teruji tidak mudah berkarat atau teroksidasi. Pada saat yang sama, berlian yang dihasilkan di laboratorium tidak hanya lebih terjangkau, namun juga lebih berbahaya bagi lingkungan dibandingkan berlian alami yang ditambang.

BACA JUGA:

“Kami tidak hanya menyasar perempuan, tapi juga laki-laki dan perempuan, masyarakat yang fashion-body dan smart, sehingga mereka tidak hanya melihat produknya saja, tapi juga cara pembuatannya dan ramah lingkungan,” Hendra Wijaya dari ISAGO. Acara Soft Launch Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2024).

(Foto: MPI/Nurul)

Desain pada koleksi ISAGO selalu berubah. Pasalnya, koleksi perhiasan ISAGO menyasar mayoritas Generasi Z dan Milenial.

(Foto: MPI/Nurul)

“Usianya 18-40 tahun, pasti generasi Z, muda banget, dan kita mengikuti tren,” ujarnya.

Di Indonesia sendiri, produk berlian buatan laboratorium mulai bermunculan, namun reputasinya belum cukup kuat untuk menjadi incaran utama konsumen. Oleh karena itu, ISAGO menjadi pilihan pertama bagi pengguna yang mencari berlian dewasa.

“Di dunia internasional, berlian lab-grown berkembang pesat karena teknologinya bisa dilakukan di laboratorium, sehingga harganya murah. Di Indonesia ada sedikit, tapi merek lip growing yang bagus belum ada. Masuklah.” dia berkata.

Hendra juga meyakini kehadiran ISAGO akan semakin memperluas pasar berlian hasil laboratorium sebagai bahan berkualitas yang memiliki sifat sama dengan berlian alam, hanya saja dengan biaya lebih murah karena diproduksi di laboratorium, bukan di tambang. jalan

“Dulu orang mengira berlian hasil laboratorium lebih rendah dibandingkan berlian alam, padahal kualitasnya tidak kalah dan bisa mencakup semua kalangan,” kata Hendra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *