Kisah 36 Tahun Jadi Guru Honorer, Pulang Kerja Cari Barang Rongsok demi Biayai Hidup

JAKARTA – Kisah tragis seorang guru terhormat yang mengajar di SMA/SMK sederajat, Kecamatan Limborkito, Kota Sukabumi, Alvi Nobiardi (56). Di sela-sela kesibukannya mengajar, Alvey masih mencari nafkah dengan mengoleksi peralatan bekas.

Guru yang disegani ini telah mengajar sejak tahun 1988 selama 36 tahun. Setiap pulang mengajar, ia mencari pekerjaan sampingan berupa tanah.

X Dikutip dari akun @narkosun, video tersebut viral dan memperlihatkan Alvi sedang memulung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Saat gurunya bertemu dengan muridnya, dia ketahuan sedang mencari sampah. Ternyata setiap pulang mengajar, Alvi mengais-ngais sebagai pekerjaan sampingan.

Sebagai guru honorer ia mendapat penghasilan Rp 300 ribu per bulan. Yang lebih tragis lagi, Alvi harus merogoh kocek untuk membayar biaya pengobatan istrinya yang sakit. Sayangnya, istri Alvi meninggal dunia tiga tahun lalu karena kanker payudara.

Kini, Pak Alloway tinggal bersama kedua anaknya. Bekerja sebagai guru dan pemulung adalah satu-satunya cara Pak Alvi menghidupi keluarganya.

Alvey sering dijumpai di jalanan mencari barang rongsokan untuk dijual sebagai penghasilan tambahan.

Sebagai seorang guru honorer, penghasilan Alavi tidak mencukupi, apalagi ia harus menggunakan transportasi pulang pergi ke sekolah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kisah tragis Pak Albee menuai simpati netizen, banyak netizen yang kasihan, dan ada juga netizen yang mengkritik pemerintah.

“Saya berharap Presiden @prabowo memenuhi janjinya untuk memberikan gaji kepada guru Indonesia sebesar 2 juta euro per bulan,” tulis akun @narkosun.

Menyusul viralnya video tersebut, banyak warganet yang mengkritik pemerintah di kolom komentar.

Halo @kemenpendidikan@nadiemmakarim, kira-kira apa yang bapak ini khawatirkan, kata salah satu warganet.

“Negara milik penguasa,” sahut netizen lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *