Kisah The Hello Kitty, Murder, Pembunuhan Sadis yang Potongan Tubuh Korbannya Dimasukkan ke dalam Boneka

JAKARTA – Kisah pembunuhan Hello Kitty, pembunuhan sadis yang bagian tubuh korbannya dimasukkan ke dalam boneka. Itu terjadi pada 14 April 1944.

Juga kasus pembunuhan yang mengerikan dimana tiga pria dituduh menyiksa dan membunuh seorang nyonya rumah klub malam. Hal ini membuat masyarakat Hong Kong terkejut dan terkejut dengan cara pembunuhannya.

Sedangkan kisah Hello Kitty, pembunuhan sadis yang bagian tubuh korbannya dijadikan boneka, merupakan kasus keji yang terjadi di Hong Kong.

Kasus ini diberi nama “Pembunuhan Hello Kitty” di media karena kepala korban dimasukkan ke dalam boneka bernama Hello Kitty yang sangat populer di Asia. Ini memikat 6 juta penduduk bekas jajahan Inggris ini tidak hanya dengan detailnya yang menakutkan, tetapi juga dengan kombinasi kejahatan brutal dan ikon-ikon lucu.

“Ini menakutkan tapi sangat menarik,” kata Sandy Chan, manajer penjualan di sebuah department store mewah di distrik pusat Hong Kong.

Tak hanya itu, tersangka pembunuhan ternyata masih anak-anak. Saat itu, pada bulan Mei 1999, seorang gadis berusia 14 tahun pergi ke kantor polisi di Hong Kong.

Dia mengatakan kepada petugas bahwa dia dihantui dalam beberapa minggu terakhir oleh hantu seorang wanita yang diikat dengan kabel listrik dan disiksa sampai mati.

Polisi mengabaikannya, percaya bahwa klaimnya hanyalah mimpi atau omong kosong remaja. Namun dia menarik perhatian mereka ketika dia menjelaskan bahwa hantu itu adalah wanita yang dia bunuh.

Ketika mereka mengikuti anak itu kembali ke sebuah apartemen di distrik kota Kowloon, mereka menemukan bahwa mimpi gadis itu sebenarnya adalah mimpi buruk.

Hingga polisi menemukan boneka Hello Kitty berukuran sangat besar dengan tengkorak wanita yang dipenggal.

Tengkorak wanita di dalam boneka Hello Kitty telah diidentifikasi sebagai Fan Man-yee. Tragedi pembunuhannya memang sangat kejam, namun Man-yee rupanya pernah merasakan pahitnya hidup semasa hidupnya. Dia ditinggalkan oleh keluarganya di masa kecilnya.

Dia menjadi pecandu narkoba saat remaja dan dipaksa menjadi pelacur untuk membayar kebiasaannya.

Saat berusia 23 tahun, Man-yee bekerja sebagai pemilik klub malam sementara kebiasaan narkobanya terus berlanjut. Pada tahun 1997, Man-yee bertemu Chan Man-lok, seorang sosialita kaya berusia 34 tahun.

Keduanya bertemu di sebuah klub malam dan merasa cocok. Man-yee adalah seorang pelacur dan pecandu narkoba, Man-lok adalah seorang germo dan pengedar narkoba. Man-yee sangat membutuhkan uang, dan suatu hari dia mencuri uang dari dompet Man-lok. Saat mengetahui uangnya hilang, Man-lo meminta dua anak buahnya, Leung Shing-cho dan Leung Wai-lun, untuk menculik Man-yee. Man-lok mencoba memikat Man-yee kembali ke prostitusi agar dia bisa membayar kembali uang yang dicuri.

Namun, Man-lok yang jahat percaya bahwa prostitusi Fan Man-yee saja tidak akan cukup. Dia mulai melecehkan wanita itu. Selama lebih dari sebulan, Man-yee disiksa secara brutal, bahkan diperkosa, dan dipaksa memakan kotoran manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *