Lewat Film Siksa Kubur Joko Anwar Suguhkan Kisah Horor Penuh Renungan Hidup

JAKARTA – Masyarakat Indonesia disuguhi adegan seru dan menegangkan di bioskop saat Idul Fitri. Ya, disutradarai oleh Joko Anwar, ‘Siksa Kubur’ merupakan film horor yang menggambarkan kehidupan tanpa rasa takut melompat.

Lihat foto Sixka Tube menawarkan lebih dari sekadar kengerian biasa. Film diawali dengan Sita kecil yang diperankan oleh Viduri Puteri yang kehilangan orang tuanya (Salma Happy) dan (Fachri Albar) dalam serangan bom.

Setelah itu, Sita tinggal berdua bersama kakak laki-lakinya, Adil kecil (Muzaki Ramdan).

Sejak saat itu, Sita tidak lagi beriman pada agama dan hanya mempunyai satu tujuan hidup, yaitu menjamin tidak adanya penderitaan yang berat dan beragama.

Sita yang diperankan oleh Faradina Mufti yang mencari orang yang paling bersalah, tumbuh setiap tahunnya dan ingin pergi ke makam Sita jika orang tersebut meninggal.

Sita dibantu kakak laki-lakinya, Adil Besar (Reza Rahadian), yang bekerja sebagai pencuci jenazah, untuk melakukan aksinya.

Sita bertemu dengan seorang pria yang melakukan banyak dosa dalam hidupnya dan memasuki makamnya.

Namun, setelah memasuki makam, Sita menghadapi konsekuensi yang mengerikan atas kemurtadannya.

Siksa Kubur tak sekadar menampilkan adegan horor yang mengingatkan penonton akan dosa dan lantunan di bioskop.

Namun bicarakan juga secara mendalam tentang apa yang telah Anda lakukan dalam hidup Anda dan tanyakan pada diri Anda apa yang salah.

Dengan catatan yang disusun oleh Joko Anwar, Anda pasti akan merasakan pedihnya kubur ‘Semua Orang Percaya’ setelah menontonnya.

“Pada titik ini, kita mungkin sudah menormalisasi dosa. Kita diajak untuk mulai menonton ‘The Torment of the Grave’. Sekali lagi, kalau kita menormalisasi dosa, berarti kita beragama dan percaya pada Tuhan.” Mari saling bertanya,” kata Joko Anwar di Kuningan, Jakarta Selatan.

Film Siksa Kubur akan tayang di bioskop pada 11 April 204. Tak hanya cerita tak lazim dan horor, para pemeran Siksa Kubur berperan sebagai pemeran utama peraih piala Sitra.

Christine Hakim, Salamet Rahardjo, Arswendi Bening Swara, Niniek El Karim, Jajang C. Noir, Djanar Mesa Ayu, Putri Ayudia, Rooney Rudyanti, Haidar Salish, Afrian Arisandi, Ramadan Al Rashid, Tony Merle, Mian Tiara, Henry Manpiring.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *