FAJAR Alfian mengaku ganda putra tidak menjadi beban baginya yang berharap bisa meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Ketua Departemen Pembinaan dan Kinerja (Kabid Binpres) PBSI Ricky Subagja sebelumnya mengatakan, medali emas diraih di nomor individu, ganda putra, dan ganda putri. Tentu saja, jangan mengabaikan tempat lain yang mungkin akan menghadirkan kejutan.
Menanggapi targetnya, Fajar mengaku mendorongnya untuk membuktikan diri kepada temannya, Muhammad Rian Ardianto. Apalagi, kesempatan tampil di ajang empat tahunan ini tergolong langka.
“Beban hidup berat. Secara pribadi, saya lebih menikmati Rian. Itu bagian yang mendorong kami,” kata Fajar di Pelatnas PBSI Cipayung.
“Tak ada waktu lagi, tak ada peluang untuk datang dua kali. Bahkan di Olimpiade 2020 saya gagal dan tidak dipanggil dan sekarang wakil Indonesia (ganda putra) lolos,” imbuhnya.
Sebagai satu-satunya wakil Indonesia di ganda putra, Fajar dan Rian ingin memberikan yang terbaik untuk Merah Putih. Mantan petenis nomor satu dunia itu pun merasakan sense of football.
“Kami ingin yang terbaik di Indonesia. Apa pun yang terjadi, apa pun yang terjadi ke depan, kami berharap bisa melakukannya. Yang penting berusaha dulu,” lanjut pria berusia dua puluh tahun itu.
Sehingga Rian tidak mau melangkah lebih jauh. Keduanya mengincar medali emas besar di Olimpiade 2024 di Paris.
“Sangat penting saya melakukannya dengan benar sejak awal hingga Olimpiade. Tapi saya tidak menganggapnya terlalu berlebihan. Tujuannya adalah meraih emas, siapa yang tidak menginginkan medali emas Olimpiade. Tapi inilah motivasi saya untuk menghadapinya. Olimpiade,” dia memutuskan.
