Pemerintah Diminta Hitung Target Pengurangan Emisi, Termasuk dari Pengawalan Voorijder

JAKARTA – Penasihat Khusus Presiden Diaz Hendropriono menghadiri undangan diskusi panel Jaringan Kewirausahaan Lingkungan Hidup, Jaringan Bisnis Berkelanjutan Presiden Muda (YPO SBN) di Jakarta pada Selasa (14/5/2024).

Diaz menjadi salah satu peserta dalam acara “Plastik di Era Keberlanjutan: Risiko dan Peluang”. Dalam acara tersebut, Diaz mendapat masukan dari pimpinan perusahaan yang melakukan transisi menuju ramah lingkungan.

Baca juga:

“Tadi saya mendengar masukan dari pelaku industri yang meminta Kementerian/Lembaga menghitung dan menargetkan jejak karbon. Mereka kemudian meminta pemerintah mengurangi polusi PM 2.5 dan emisi berat dari kelompok pertahanan voorijder. “Ini dipertimbangkan agar insentif industri bisa melihat Para pemain juga mengubah lingkungan,” kata Diaz seperti dikutip Kamis 2024).

Baca juga:

Bapak Diaz, utusan khusus Presiden, juga menjelaskan tujuan dan pencapaian pemerintah dalam pengurangan emisi dan sampah plastik. Namun untuk mencapai tujuan nol emisi, tantangan terbesarnya adalah nilai investasi terbesar. Oleh karena itu diperlukan sumber pendanaan baru, salah satunya kredit karbon.

“Presiden Jokowi telah mengatakan bahwa diperlukan investasi sebesar $1 triliun (15.000 triliun rupiah) untuk mencapai tujuan net zero emisi pada tahun 2060. Artinya, diperlukan banyak sumber pendanaan baru. Dari mana dananya? dari kredit karbon, atau bahkan di masa depan pemerintah harus menerapkan kredit plastik,” saran Diaz.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *