Polri Tunda Penerapan Pengiriman Surat Tilang Via WhatsApp, Kakorlantas: Perlu Dipastikan Aman

JAKARTA – Korlantas Polri menunda rencana pengiriman surat pemberitahuan tiket atau Elektronikus KRESZ (ETLE) melalui WhatsApp. Penundaan ini terkait peninjauan kembali langkah tersebut.

Kepala Korps Perhubungan (Kakorlantas) Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, pihaknya ingin memastikan tiket yang dikirimkan aman. Sebab, masih ada pelaku kejahatan yang memanfaatkannya untuk mengelabui korbannya.

“Kirim surat konfirmasi di WhatsApp. Apakah masih sosialisasi? Kita lakukan asesmen dan uji penetrasi terlebih dahulu untuk memastikan aman,” kata Aan seperti dikutip dari situs Korlantas Polri.

Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan pengiriman tiket melalui aplikasi WhatsApp masih belum aman. Menurutnya, masih ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang khawatir akan menimbulkan masalah seperti pembajakan atau penipuan.

“WhatsApp itu rawan dan sering ada APK yang disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Keamanannya nanti akan kita jaga.

Seperti diketahui, dulu polisi mengeluarkan tilang fisik tiga hari setelah pelanggaran lalu lintas terkonfirmasi melalui ETLE. Namun untuk saat ini pihak kepolisian berencana mengirimkannya melalui WhatsApp dengan alasan penghematan anggaran.

Irjen Pol Aan mengatakan, konsep notifikasi tiket digital melalui WhatsApp membutuhkan ahli teknologi. Mengingat keamanan yang diperlukan untuk implementasinya aman.

“Jadi nanti kita evaluasi, mungkin satu atau dua bulan, dan melibatkan lebih banyak profesional IT sehingga kalaupun nanti terjadi, dijamin aman,” ujarnya.

Nantinya, jika kebijakan ini diterapkan, Korlantas berencana menggunakan nomor resmi. Nomor ini diberikan khusus untuk memberikan informasi kepada masyarakat guna mencegah penipuan apabila terjadi pelanggaran pembelian e-tiket.

“Kalau nanti kita lulus ujian, kita evaluasi juga sudah lulus, tentunya kita akan menggunakan nomor WhatsApp khusus polisi lalu lintas. Jadi jangan pakai nomor seperti kemarin dari Polda Metro. “Tidak disarankan, jadi pastikan aman, dan kalau tidak aman, kami tidak merekomendasikan WhatsApp,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *