PWI Pusat dan Kemendikbudristek Terawang Masa Depan Bisnis Musik Indonesia

JAKARTA – Diskusi mengenai bisnis konser musik dan manfaatnya bagi negara digelar antara Departemen Keuangan Pusat PWI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Hotel Harris, Sudirman, Jakarta Selatan. Acara ini merupakan kerja sama antara Departemen Musik dan Seni Film PWI Pusat dengan Dirjen Balai Penilaian Media Kebudayaan, Musik dan Film (PMM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun dan Kepala Departemen Evaluasi Musik Direktorat PMM, Dirjen Kebudayaan, Edi Irawan. Hendry Ch Bangun mengapresiasi diskusi yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi industri musik Tanah Air, apalagi pasca suksesnya konser Taylor Swift di Singapura yang memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Tanah Air.

Edi Irawan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menambahkan, hasil diskusi ini akan menjadi kontribusi penting bagi perkembangan industri musik pihaknya ke depan.

Pembicara utama dalam diskusi ini adalah Harry Koko Santoso, CEO Detecti Production dan Aldo Sianturi, Direktur ONErpm Indonesia. Menurut Harry Koko, konser musik di berbagai tempat, mulai dari kota, desa, bahkan di udara, banyak diminati penontonnya, seperti yang dilakukan Virgin Air Lines dengan menggelar konser di pesawat terbang. Ia juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam memberikan akses, kemudahan, keamanan dan kenyamanan kepada artis dan penonton di konser tersebut.

“Musik menjadi primadona dalam kegiatan konser. Kami menyebutnya industri musik. Yang lebih mengejutkan lagi, mulai dari pemilihan presiden hingga ketua desa, dari produk murah hingga termahal, semuanya menggunakan musik. Terkait konser Taylor Swift di Singapura dan protes dari negara tetangga, promotor Singapura mempunyai kejelian untuk mengajak agensinya dan manajemen artis untuk menikmati keamanan, kenyamanan dan kemudahan di Singapura. Hanya satu konser di Singapura, vas dari negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, Malaysia dan Indonesia terbang ke Singapura untuk melihat penyanyi idolanya. Begitulah kejadiannya, jelas Koko.

“Peran pemerintah Singapura sangat penting dalam memberikan kemudahan akses, fasilitas, keamanan dan kenyamanan bagi para seniman dan penontonnya. Oleh karena itu, pengunjung dari negara lain tidak segan-segan datang ke Singapura. “Penyanyi dan musisi merasa tenang dan nyaman serta yakin konsernya sukses,” lanjutnya.

Aldo Sianturi menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri musik dan program konser di Indonesia, baik dari segi perizinan, pajak, pembiayaan, serta dukungan bagi musisi lokal yang ingin tampil di luar negeri.

“Pemerintah harus hadir mendukung setiap konser. Hal ini juga dapat mendukung penuh festival musik yang ada di Indonesia dalam hal kemudahan perizinan, pajak atau pembiayaan yang rendah. Atau mendukung musisi yang ingin jalan-jalan ke luar negeri karena undangan atau kompetisi. Kita punya potensi besar untuk menghasilkan musisi daerah yang berkarakter kuat. Sebenarnya kita bisa mengekspor musik Indonesia ke negara lain. “Untuk konser seperti Taylor Swift, saya yakin Indonesia bisa kalau pemerintah mendukungnya sepenuhnya,” kata Aldo Sianturi yang pernah menjadi pembicara di “Musik Tradisional dan Aktor Panggung Konser Bersertifikat.” dalam konser internasional.

Ketua Simufil PWI Pusat Benny Behnke merangkum peran pemerintah dalam mendukung kelanjutan konser di dalam negeri dan memajukan musisi Indonesia di kancah internasional. Dengan dukungan yang besar dari pemerintah, diharapkan industri musik dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian negara.

Benny Behnke juga menegaskan, diskusi seperti ini akan terus dilakukan guna mendukung perkembangan industri musik dan konser di Indonesia.

“Kerja sama pemerintah dan banyak dukungan terhadap konser lokal sangatlah penting. Apa yang diungkapkan sumber di atas merupakan kontribusi penting bagi revitalisasi perekonomian negara melalui pertunjukan musik konser dunia yang lebih besar dan konser musisi lokal di negara kita di masa depan. “Kita bisa menghasilkan uang sebanyak Singapura dengan Taylor Swift,” kata Benny Behnke.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *