Tank dan Buldoser Israel Tembus Pagar di Pnggiran Kota Gaza, Picu Baku Tembak dengan Hamas

GAZA – Warga dan media Hamas melaporkan bahwa tank tidak menyerang kota timur Deir al-Balah, namun beberapa tank dan buldoser Israel menerobos pagar di pinggiran kota dan mulai baku tembak dengan pejuang Hamas.

Dalam serangan yang terjadi di kota itu pada malam tanggal 11 Mei, pejabat kesehatan mengatakan bahwa dua dokter, seorang ayah dan seorang anak laki-laki, tewas.

Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan pejuang mereka menyerang pasukan Israel di beberapa wilayah Gaza dengan roket anti-tank dan bom mortir, termasuk Rafah, tempat perlindungan terakhir Palestina di mana lebih dari satu juta orang mengungsi.

Perusahaan Telekomunikasi Palestina mengatakan layanan internet di wilayah selatan ditangguhkan karena “serangan” yang sedang berlangsung, dan menambahkan bahwa staf sedang berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Menurut sumber Israel, pertempuran itu dipicu oleh serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan hampir 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.

Israel mengatakan 620 tentara tewas dalam pertempuran itu.

Pada tanggal 12 Mei, beberapa keluarga, yang dilaporkan berjumlah ribuan, meninggalkan Rafah ketika tekanan militer Israel meningkat. Api melalap kota tersebut ketika tentara mengeluarkan perintah baru untuk mengevakuasi sebagian besar wilayah pusat kota yang berbatasan dengan Mesir.

“Ketika saya keluar dari Rafah, saya melewati Khan Younis, saya menangis; “Saya tidak tahu apakah saya menangis karena apa yang saya alami, rasa terhina dan kehilangan yang saya rasakan, atau karena apa yang saya lihat,” kata Tamer Al-Burai, warga Gaza yang melarikan diri dari Rafah.

“Saya melihat kota hantu, semua bangunan di kedua sisi jalan, semua lingkungan hancur. Orang-orang mengungsi karena mereka tahu tidak ada tempat yang aman, tidak ada tenda dan tidak ada yang peduli,” lanjutnya.

Al-Burai, seorang pengusaha, mengatakan bahwa Palestina ditinggalkan oleh dunia dan dibiarkan berjuang sendiri ketika perang pecah pada bulan kedelapan, dimana negara-negara besar tidak mampu menghentikan pertempuran dan upaya mediasi internasional untuk mengakhiri pertempuran gagal oleh Hamas. dan Israel. . untuk bertarung

“Tidak ada gencatan senjata, tidak ada resolusi PBB, tidak ada harapan,” katanya.

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengumumkan bahwa Kairo akan terus melakukan mediasi antara Israel dan Hamas dan meminta kedua belah pihak untuk menunjukkan bahwa mencapai kesepakatan itu mudah dan perlu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *