Upaya UI Tekan Angka Stunting 24,9% di Kabupaten Bogor

JAKARTA – Universitas Indonesia (UI) menggelar penyuluhan di Pondok Pesantren Tafsir Fatah Darut, Kabupaten Bogor. Program ini akan berlanjut selama 4 bulan pada tahun 2024.

Tim Bakti Sosial UI yang diketuai Dian Ayubi meluncurkan program “Penyuluhan dan Pemberdayaan Remaja Putri Melalui Rangkaian Aksi Anemia Tanpa Stunting (RASI-ANABESTI). Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kesadaran di kalangan remaja putri tentang pencegahan anemia dan pertumbuhan terhambat

Kegiatan ini merupakan Hibah Pelayanan dan Pemberdayaan Sosial dari Kementerian Pelayanan dan Pemberdayaan Sosial (DPPM) Universitas Indonesia Tahun 2024.

Program ini sangat penting mengingat tingginya prevalensi stunting di wilayah Bogor yang mencapai 24,9% pada tahun 2022, melebihi rekomendasi WHO sebesar 20%. Melalui serangkaian kegiatan informasi dan pemberdayaan, kami berharap dapat meningkatkan literasi kesehatan remaja putri. Sehingga dapat menjaga kesehatannya dan mencegah anemia dalam upaya mencegah stunting di kemudian hari,” kata dr. Dian Ayubi pada Selasa (10 September 2024).

Rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam program RASI-ANABESTI antara lain FGD dengan 52 remaja putri mengenai permasalahan kesehatan yang mereka alami. Pemeriksaan kadar hemoglobin dalam darah untuk mendiagnosis anemia pada remaja putri, pendidikan kesehatan tentang gizi remaja, anemia dan pentingnya minum tablet penambah darah.

Pendistribusian tablet penambah darah bekerjasama dengan Puskesmas Sukaspat, seleksi dan pelatihan duta Anabesti (anti anemia tanpa growth spurt) sebagai konselor sebaya. Penerapan sistem monitoring dan evaluasi penggunaan pil pengisian darah dengan melengkapi pencatatan TTD oleh duta Anabasti dan permainan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Masyarakat Sokaspat mengatakan: Program ini merupakan bagian dari upaya pencegahan stunting yang menjadi prioritas nasional, dan kami berharap dapat memutus rantai stunting sejak dini dengan memberdayakan remaja putri sebagai ibu hamil. Pusat, Dr. Silvio Cinchona.

Tim Pengmas UI juga akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas program.

Pondok Pesantren Fatah Darut Tafsir dipilih sebagai mitra karena lokasinya yang berada di daerah dengan akses informasi kesehatan yang terbatas. Santri di pesantren ini sebagian besar berasal dari keluarga terlantar dan miskin, sehingga program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kesehatan dan kualitas hidup remaja putri di wilayah tersebut.

Salah satu peserta program ini, Noor Rizka (20 tahun), mengungkapkan antusiasnya terhadap kegiatan ini.

Ia berkata: “Saya senang mengikuti program ini. Saya tidak tahu sebelumnya bahwa anemia dapat berdampak serius pada kesehatan. Sekarang saya lebih memahami pentingnya menjaga nutrisi dan meminum pil penambah darah.”

Sementara itu, Direktur Pondok Pesantren Fatah Darut Tafsir, Prof. Yin Yulianto, S.Pd, Lc menyambut baik program ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada tim UI yang telah memilih pesantren kami. Program ini sangat bermanfaat bagi para santriwati kami. Kami berharap mereka dapat menjadi agen perubahan untuk mencegah anemia dan stunting di masa depan. Kami juga berharap dengan adanya program ini. dapat efektif kedepannya dan menjadi pengembangan yang berkesinambungan Katanya: Sinergikan program kesehatan di Pondok Pesantren Fatah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *