Korban tewas akibat hujan lebat di provinsi Rio Grande do Sul, Brasil, telah mencapai 136 orang. Departemen pertahanan sipil setempat mengatakan pada Sabtu (11/5/2024), jumlahnya bertambah dari 126 orang pada hari sebelumnya, dan 125 orang lainnya masih hilang.
537.000 orang terpaksa mengungsi akibat badai dan banjir yang melanda negara paling selatan di Amerika Selatan itu. Jumlah ini meningkat signifikan dari 340.000 orang yang diumumkan pada hari sebelumnya.
446 pusat kota terkena dampaknya, mempengaruhi kehidupan lebih dari 2,1 juta orang di negara bagian dengan populasi sekitar 10,9 juta jiwa.
Setelah jeda singkat, peramal cuaca Metsul melaporkan bahwa negara itu dilanda apa yang disebut kondisi hujan “kemanusiaan” pada Jumat (10/5/2024).
“Daerah yang paling ekstrim telah menerima hujan mengingat kondisi banjir saat ini di sumber utama gurun dan sungai,” kata Biro Metro mengutip ucapan Ray Baster.
Negara bagian ini merupakan titik pertemuan geografis atmosfer tropis dan kutub, yang menciptakan pola cuaca dengan periode hujan lebat atau kekeringan. Ilmuwan lokal yakin pola ini semakin buruk akibat perubahan iklim.
