3 CEO Startup Bagikan Tips Maksimalkan Pertumbuhan Bisnis Model Crowdsourcing yang Efektif

JAKARTA – GDP Ventures kembali menggelar GDP Power Lunch Talk Show bersama para pelaku bisnis digital Indonesia. Acara kemarin mengusung tema “Driving Business Growth with an Effective Crowdsourcing Model” yang membahas tentang model bisnis crowdsourcing yang mengandalkan kontribusi dari banyak pihak.

Diskusi GDP Powerlunch ini menghadirkan para CEO dari tiga portofolio bisnis start-up di bawah GDP Venture, yaitu: David Soong CEO SweetEscape; Dimas Harry Priyawan, CEO Decoruma dan Ardianto Alam, CEO Garasi.id.

Meski beroperasi di sektor yang berbeda, ketiga bisnis start-up yang beroperasi di sektor berbeda ini menggunakan model crowdsourcing untuk melayani pelanggannya.

Sementara SweetEscape yang bergerak di bidang fotografi berkolaborasi sebagai partner dengan fotografer di berbagai kota di dunia, Dekoruma, perusahaan berbasis teknologi yang bergerak di industri rumah tangga dan living, menggunakan model outsourcing untuk bekerja sama dengan desainer interior yang tersebar di seluruh dunia. Indonesia. .

Sedangkan berbasis e-commerce otomotif, Garasi.id bermitra dengan pengusaha mobil bekas, penyedia jasa dan mekanik untuk melayani pelanggan di berbagai wilayah Indonesia.

Ketiganya berbagi pandangan dan strategi mengenai crowdsourcing, manfaat dan tantangan menjalankan bisnis ini.

“Model ini tidak hanya menguntungkan perusahaan dalam hal efisiensi waktu dan biaya operasional, namun juga menguntungkan mitra crowdsourcing kami. “Mereka adalah pekerja dengan modal kecil dan dibayar secara adil sesuai dengan hasil pekerjaannya,” kata David Soong, Kamis.

Namun, meski menawarkan potensi pertumbuhan yang besar, menjalankan bisnis dengan model crowdsourcing tidaklah mudah.

Perusahaan perlu mengambil pendekatan yang hati-hati dan strategis ketika mengembangkan jaringan mitra. Mengambil langkah kecil, riset mendalam, dan memahami perilaku pelanggan adalah kunci keberhasilan penerapan model ini.

Ketika menerapkan crowdsourcing secara efektif, perusahaan harus menerapkan standar operasional yang jelas untuk mencapai kualitas yang setara dari mitra dan mengurangi risiko ketidakpuasan pelanggan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *