Bangun Hunian Terintegrasi, Wamen BUMN: Kalau Bisa di Tanah Abang

JAKARTA – Kementerian BUMN sedang mencari lahan di kawasan Tanah Abang untuk membangun perumahan rakyat yang lebih modern dan imajinatif. Hal ini hanya kemungkinan dan masih dalam penyelidikan.

Termasuk soal kajian keuangan, dimana Kementerian BUMN masih menyusun skema penganggaran yang tepat agar tidak mengganggu arus kas dan neraca keuangan Param Perumna.

Wakil Menteri BUMN Karthika Virjawatmoju Ya Tiku mengatakan Perum Perumanas nantinya akan mengembangkan model baru untuk bisnis perumahan residensial, namun harganya tetap terjangkau.

“Saya meminta model bisnis dalam hal proyek yang lebih berorientasi komersial.” Tadi saya bilang ke Pak Budi (Ketua Perumana), kalau bisa seperti Tanah Abang dan Kibon Kakang, kita cari model baru. Untuk mendapatkan konsep model bisnis yang sukses dan sesuai konteks,” kata Tiko saat ditemui wartawan di kawasan Jakarta Barat, ditulis Selasa (14/5/2024).

Perbaikan atau renovasi konsep produk hunian dapat dilakukan oleh Perumana Kibon Kakang, Tanah Abang. Pasalnya, banyak fasilitas umum, salah satunya stasiun kereta, yang bisa dipadukan dengan rumah.

Lanjutnya, pembangunan rumah di Tanah Abang akan memberikan manfaat bagi konsumen atau masyarakat. Padahal, dari sisi pembiayaan, proyek juga bisa dibiayai secara komersial oleh perbankan.

“Mungkin dengan stasiun, project financing, sehingga bank bisa membiayai secara komersial, tapi juga akan ada struktur keuangan yang sehat. Dia menjelaskan: “Karena saya yakin pemulihan Tanah Abang, Kibun Kakang dan sebagainya pasti akan terjadi. produk yang luar biasa dan komunitas menantikannya.”

Tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah menyediakan akses terhadap perumahan layak yang dapat terhubung dengan transportasi umum, khususnya bagi generasi milenial perkotaan.

Hal ini yang saya sampaikan kepada Eric Tohir bahwa tantangan terbesar Indonesia adalah menyediakan perumahan terjangkau yang terhubung dengan berbagai fasilitas umum dengan konsep hunian nyaman dan transportasi multimoda, ujarnya.

“Baik dengan bus, kereta api, MRT, LRT, dan sebagainya, konsep ini silakan dilanjutkan,” tambah Tico.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *