Kala Putin dan Presiden Zimbabwe Bercanda Soal Hyena dan Doktrin Nuklir Rusia

MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa tampak bercanda dalam perdebatan sengit mengenai diplomasi nuklir pada Jumat (7/6/2024) saat mereka berdebat bagaimana menghadapi “hyena” yang nyata dan metaforis yang mengancam negara mereka.

Selama sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), ilmuwan politik Sergei Karaganov mendesak Putin untuk memperbarui doktrin nuklir Rusia untuk memungkinkan pembalasan nuklir terhadap negara-negara yang menyerang Rusia dengan senjata konvensional.

Karena banyak negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Perancis dan Jerman, baru-baru ini mengizinkan Kiev menggunakan rudal mereka untuk serangan jarak jauh di wilayah Rusia, Karaganov berpendapat bahwa negara-negara ini sudah berpuas diri dan perlu diingatkan akan Rusia. . kemampuan nuklir.

“Mereka menjadi gila, terutama orang-orang Eropa,” kata Karaganov kepada Putin, seperti dilansir RT. “Beginilah perilaku hewan. Jika ada sekawanan hyena atau anjing liar dan Anda memiliki tongkat, Anda dapat menangkapnya. Namun kemungkinan besar mereka akan merobek pakaian Anda dan, jika Anda lelah, mereka akan membunuh. kamu Jika kamu berhasil membunuh beberapa dari mereka, mereka akan bubar.”

Presiden Mnangagwa mengetahui perilaku hyena,” lanjut Karaganov, sebelum bertanya kepada pemimpin Zimbabwe tersebut: “Apakah Anda setuju, Tuan Presiden, bahwa ini adalah cara Anda memperlakukan hyena?”

“Kami punya banyak hyena di Zimbabwe, tapi kami memelihara mereka di taman nasional,” jawab Mnagagwa. “Kami tidak masalah dengan mereka, tapi mereka banyak berkembang biak, dan jika ada masyarakat yang menginginkannya, kami siap menyumbang,” imbuhnya yang disambut tawa penonton.

“Yah, kami punya hyena sendiri di Eropa,” jawab Putin.

Doktrin nuklir Rusia tidak berubah sejak tahun 2010. Doktrin ini mengizinkan penggunaan senjata nuklir jika terjadi serangan nuklir pertama terhadap wilayah atau infrastrukturnya, atau jika keberadaan negara Rusia terancam oleh senjata nuklir atau konvensional.

“Saya rasa hal tersebut tidak terjadi saat ini,” kata Putin, seraya menambahkan bahwa Rusia “tidak memerlukan senjata nuklir untuk mencapai kemenangan” di Ukraina. Namun, Putin mencatat bahwa perubahan terhadap doktrin nuklir Rusia “tidak menutup kemungkinan”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *